SANITASI PENCEGAHAN STUNTING UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GUNUNG MALANG

  • Nurul Wahida Universitas Mataram
  • Dwi Hafizatul Pajri Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
  • Mohammed Helmy Qazwanul Hikam Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram,
  • Mayanda Putri Pratama Program studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Farahita Lestari Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Mataram
  • Taskia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra ndonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Mataram
  • Nila Mustika Program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Mataram
  • Lukmanul Hakim Program studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram
  • Lalu Aria Andra Anugrah Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Mataram
  • Ari Rahman Hakim Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Mataram
  • Mohammad Rizki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
Kata Kunci: Desa Gunung Malang, Sanitasi, stunting, pengolahan sampah

Abstrak

Permasalahan Stunting tengah menjadi isu nasional, dikarenakan ada banyak dampak yang ditimbulkan oleh stunting yaitu dapat mengacam pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan peringkat ke lima dunia sebagai negara dengan kasus stunting selain itu menjadi negara dengan angka stunting tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara. Salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk dalam provinsi dengan angka stunting tinggi yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). NTB menduduki pringkat ke tujuh sebagai provinsi dengan angka stunting tertinggi. Berdasarkan data dari puskesmas Labuhan Lombok pada bulan Agustus tahun 2023 terdapat 52 anak yang mengalami stunting di Desa Gunung Malang. Tujuan dilakukannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN-PMD) yaitu untuk memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan stunting melalui penerapan sanitasi lingkungan yang baik. Kegiatan program kerja yang dilakukan berupa kegiatan sosislisasi terkait pengolahan sampah organik dan non-organik. Output dari kegiatan ini yaitu pembuatan pupuk organic, decomposer, dan kerajinan tangan berupa ecobrick. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi terkait pencegahan stunting dengan lingkungan yang bersih. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membuka wawasan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar, karena kunci dari hidup sehat adalah lingkungan yang bersih.

Referensi

DAFTAR PUSTAKA
Anita Sampe, dkk. (2020). Hubungan Pemberian ASI EKSLUSIF dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Limapuluh Kota Pekanbaru. JURNAL Midwifery Update (MU)
Daracantika, A., Ainin, A., & Besral, B. (2021). Pengaruh negatif stunting terhadap perkembangan kognitif anak. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 124-134.
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Data dan Informasi profil Kesehatan Indonesia 2018. Data Dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
Prabawati Garudea. (2022). NTB Zona Merah Stunting Pernikahan Dini Satu Di Antara Penyebabnya. Tribunnews. https://www.tribunnews.com/regional/2022/04/26/ntb-zona-merah-stunting-pernikahan-dini-satu-di-antara-sekian-penyebabnya.
Zalukhu, A., Mariyona, K., & Andriani, L. (2022). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada anak balita (0-59) bulan di Nagari Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam Tahun 2021. Jurnal Ners, 6(1), 52-60.
Diterbitkan
2024-04-11