FAKTOR RESIKO STUNTING DI NUSA TENGGARA BARAT (NTB), INDONESIA

Penulis

  • Wahyu Hidayat Yusuf a:1:{s:5:"en_US";s:9:"BKKBN NTB";}

Kata Kunci:

stunting, penyebab, faktor risiko, balita.

Abstrak

Stunting patut mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak  pada tumbuh kembang anak, terutama risiko gangguan perkembangan fisik dan kognitif apabila tidak segera ditangani dengan baik. Tulisan ini dibuat dengan melakukan tinjauan pustaka dari berbagai sumber khususnya menggunakan data sekunder dari beberapa search engine. Berdasarkan hasil identifikasi dan telaah beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa berbagai faktor risiko terjadinya stunting di NTB dapat berasal dari faktor ibu, anak, maupun lingkungan. Faktor ibu meliputi usia ibu saat hamil, , pemberian ASI ataupun MPASI, inisiasi menyusui dini dan kualitas makanan; faktor anak dapat berupa riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) ataupun prematur, adanya riwayat penyakit neonatal, riwayat diare yang sering dan berulang, riwayat penyakit menular, dan anak tidak mendapat imunisasi; adapun faktor  lingkungan dengan status sosial ekonomi yang rendah, pendidikan keluarga terutama ibu yang kurang, pendapatan keluarga yang kurang, kebiasaan buang air besar di tempat terbuka seperti sungai atau kebun ataupun jamban yang tidak memadai,  dan air minum yang tidak diolah.  Diharapkan tulisan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terhadap populasi terkait, khususnya anak-anak di  Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Diterbitkan

2022-04-15

Cara Mengutip

FAKTOR RESIKO STUNTING DI NUSA TENGGARA BARAT (NTB), INDONESIA. (2022). Religion, Culture, and State Journal, 2(1), 34-45. https://journal.unram.ac.id/index.php/rcs/article/view/693