Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana Gempa di Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur

Authors

Tri Sulistyowati , Agustono Setiawan , Ismail Hoesain M , Miko Eniarti , Muhajirah

DOI:

10.29303/portalabdimas.v1i2.3405

Published:

2023-10-31

Issue:

Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS

Keywords:

bencana, gempa, Destana, Desa Teros

Articles

How to Cite

Sulistyowati, T., Agustono Setiawan, Ismail Hoesain M, Miko Eniarti, & Muhajirah. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana Gempa di Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Portal ABDIMAS, 1(2), 118–127. https://doi.org/10.29303/portalabdimas.v1i2.3405

Abstract

Desa Teros adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur yang merasakan terjadinya gempa Lombok 2018. Salah satu penyebab banyaknya korban yang terkena dampak bencana adalah kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dan belum memiliki upaya manajemen bencana berbasis masyarakat yang optimal. Sebagai langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membentuk desa yang tangguh bencana. Desa atau kelurahan tangguh bencana merupakan desa atau kelurahan yang diharapkan mampu menghadapi potensi bencana di wilayahnya dengan kemampuannya sendiri sehingga dapat meminimalisir dampak atau risiko yang ditimbulkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menargetkan 209 desa/kelurahan di NTB menyandang status tangguh bencana. Hal ini berdasarkan peta kerawanan bencana di NTB, ada sekitar 434 desa/kelurahan yang masuk kawasan rawan bencana. Dari jumlah tersebut, sebanyak 226 desa/kelurahan telah diperkuat dengan mitigasi, kelembagaan, dan informasi kebencanaan. Program Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat menuju desa tangguh bencana gempa. Kegiatan ini sekaligus mendukung program pemerintah melaksanakan manajemen penanggulangan bencana sebagai upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, menghadapi bencana gempa. Metode yang digunakan oleh tim pengabdian adalah dengan metode ceramah yang dikombinasi dengan gambar-gambar dan video. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab dan pembentukan desa tangguh bencana. Selanjutnya dilakukan kegiatan lapangan dengan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi jika terjadi bencana gempa. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang desa tangguh bencana, dari 20% menjadi 88%. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa untuk berpartisipasi dalam mendukung program Desa Tangguh Bencana (Destana).

Author Biographies

Tri Sulistyowati, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Agustono Setiawan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Ismail Hoesain M, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Miko Eniarti, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Muhajirah, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Most read articles by the same author(s)