GERAKAN BEACH CLEAN UP: KAMPANYE KESADARAN LINGKUNGAN DI WILAYAH PESISIR SAMBELIA, LOMBOK TIMUR, NTB

  • Wiwid lestariningsih Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Mahardika Rizqi Himawan Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Paryono Paryono Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Edwin Jefri Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Nurliah Nurliah Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Ibadur Rahman Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Saptono Waspodo Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Soraya Gigentika Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Ayu Adhita Damayanti Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Chandrika Eka Larasati Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Sadikin Amir Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Kata Kunci: kelautan, lingkungan, pesisir, plastik, sampah

Abstrak

Wilayah pesisir Sambelia di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan salah satu kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati laut dan memiliki potensi wisata yang besar. Namun, permasalahan sampah, terutama sampah plastik, menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut di kawasan ini. Gerakan Beach Clean Up di wilayah pesisir Sambelia ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah pantai sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat setempat. Metode yang digunakan untuk Gerakan Beach Clean Up ini yakni studi pendahuluan, perencanaan kegiatan, dan koordinasi dengan pemangku kepentingan. Kegiatan diikuti oleh kurang lebih 200 peserta terdiri dari 150 orang Mahasiswa, 10 orang dosen, 30 orang masyarakat local, dan 5 orang wisatawan. Kegiatan Gerakan Beach Clean Up ini berhasil mengurangi jumlah sampah di pantai, meningkatkan keindahan dan kenyamanan sebagai destinasi wisata, serta mendukung ekonomi lokal. Kegiatan ini juga efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya pengelolaan sampah. Edukasi yang diberikan selama kegiatan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, yang diharapkan membawa perubahan positif jangka panjang dalam perilaku pengelolaan sampah.
Diterbitkan
2024-04-30
Bagian
Articles