PELATIHAN KOMUNIKASI EMPATIK UNTUK MENINGKATKAN ATTACHMENT DI PANTI ASUHAN AMANAH KOTA PEKANBARU

  • Alma Yulianti UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  • Cipto Hadi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Kata Kunci: komunikasi empatik, attachment, remaja panti asuhan

Abstrak

Remaja memiliki periode yang penuh tantangan, disisi lain remaja memiliki tugas yang tidak mudah dalam menyesuaikan diri tinggal dan menjalani kehidupan di Panti Asuhan, mengalami kesulitan menghasilkan hambatan psikologis yang mempengaruh fisik dan mental. Remaja yang tinggal di Panti Asuhan cenderung mendapatkan kekerasan verbal dari pengasuh dan mengarah pada perkataan yang menyakitkan. Perilaku yang berupa kekerasan secara verbal yang dilakukan oleh pengasuh, cenderung muncul sebagai reaksi terhadap ketidakpatuhan remaja atau penampilan perilaku baik bersikap maupun bertutur kata yang dirasa kurang tepat dan tidak beretika oleh pengasuh serta munculnya labelling negatif kepada remaja penghuni panti dihadapan remaja lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor attachment sebelum pelatihan (pretest) dan sesudah pelatihan (postest) dengan z=-1,861 dan p=0,034 (p<0,05), dengan rerata peningkatan skor 16,6. Hal ini berarti bahwa pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan skor attachment sampai pada tahap postest. Selanjutnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor attachment sebelum pelatihan (pretest) dan saat tindak lanjut (follow up) dengan z=- 1,342 dan p=0,082 (p>0,05) dengan rerata peningkatan 6,8.
Diterbitkan
2024-07-06
Bagian
Articles