Pendugaan Potensi Air Tanah Untuk Mengatasi Krisis Air Pasca Gempa di Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara
DOI:
https://doi.org/10.29303/pepadu.v2i2.2189Keywords:
potensi air tanah, geolistrik, Desa Pemenang BaratAbstract
ABSTRAK
Pasca bencana gempa Lombok tahun 2018, bencana kekeringan juga melanda Kabupaten Lombok
Utara (KLU). Bencana kekeringan di Lombok Utara ini sudah menjadi bencana musiman. Dari lima
kecamatan yang ada, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara mencatat
sekitar 71 dusun di 20 desa dengan jumlah KK terdampak 9,388 KK atau 28,136 jiwa merasakan
kekurangan air. Desa Pemenang Barat merupakan salah satu desa di Kecamatan Pemenang yang
terdampak kekeringan dan masih kekurangan akan ketersediaan air baku pada musim kemarau.
Berdasarkan pengamatan di desa Pemenang Barat penggunaan sumur galian dan sumur bor telah
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun pemanfaatan sumur galian dan sumur bor
ini tidak selalu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Sehingga perlu adanya suatu
usaha pencarian sumber air tanah di daerah tersebut. Untuk mendapatkan sumber air dapat di lakukan
penyelidikan awal di bawah permukaan tanah untuk mengetahui ada tidaknya lapisan pembawa air
(akuifer) dengan cara menentukan letak dan kedalaman akuifer air tanah dengan menggunakan metode
geolistrik. Berdasarkan hasil pendugaan potensi air tanah dengan geolistrik di desa Pemenang Barat
diperoleh kedalaman akuifer berkisar antara 20-150 m, dengan ketebalan akuifer 10-80 m. Sehingga
diharapkan hasil pendugaan potensi air tanah ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menggali
potensi sumber air untuk mengatasi krisis air dan membantu proses pemulihan pasca bencana gempa
maupun kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa