Simulasi Jalur Evakuasi dan Pelatihan Identifikasi Kerusakan Bangunan Akibat Gempa dan Kebakaran di SMAK Cakranegara Mataram
DOI:
https://doi.org/10.29303/pepadu.v2i1.2155Keywords:
Gempa, kebakaran, pelatihan, identifikasi, bangunanAbstract
ABSTRAK
Lombok merupakan salah satu pulau yang memiliki tingkat kegempaan relatif tinggi. Gempa sering terjadi
berupa gempa besar maupun gempa kecil yang tidak terekam. Permasalahan muncul akibat keterbatasan
pengetahuan terhadap mitigasi bencana, khususnya para guru, siswa dan staf pada sekolahan. Infrastruktur
terdampak gempa perlu segera dievaluasi untuk mengetahui tingkat kerusakannya agar dapat segera
diperbaiki. Selain gempa, bahaya kebakaran merupakan ancaman yang berakibat fatal. Kebakaran
didefinisikan sebagai berkobarnya api yang tidak terkendali. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat menghadapi bencana gempa dan risiko bahaya kebakaran.
Metode pelatihan dilaksanakan dengan teknik presentasi disertai praktek identifikasi tingkat kerusakan dan
metode perbaikan infrastruktur khususnya bangunan gedung dan rumah tinggal. Cara-cara perbaikan
kerusakan dengan kriteria ringan sampai sedang diberikan dalam pelatihan ini. Pengetahuan tentang
teknologi rumah tahan gempa juga diperkenalkan dalam forum penyuluhan. Pelatihan dan pembuatan ramburambu jalur evakuasi dipraktekkan dengan simulasi untuk keselamatan seluruh penghuni saat terjadi bencana
gempa dan kebakaran. Simulasi dan evaluasi jalur evakuasi dimulai dari dalam bangunan gedung menuju
tempat aman berupa titik kumpul (assembly point). Hasil yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan
terhadap mitigasi bencana termasuk karakteristik gempa, kerusakan bangunan yang ditimbulkan, dan tatacara
penyelamatan diri. Pemahaman pengetahuan tentang perbaikan kerusakan infrastruktur akibat gempa juga
meningkat, terutama pada bangunan rumah tinggal sederhana. Pemahaman ini berfokus pada pentingnya
ikatan antar komponen struktur bangunan mulai dari fondasi, sloof, kolom, dinding sampai pada konstruksi
atap bangunan. Dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan ke depan masyarakat akan
lebih siap beradaptasi dan lebih tangguh menghadapi bencana, khususnya bencana gempa dan bahaya
kebakaran.