PENGGUNAAN SISTEM TUMPANG SISIP KEDELAI DENGAN JAGUNG UNTUK MENCAPAI IP300 DI LAHAN TADAH HUJAN LOMBOK SELATAN

Authors

Jurnal Pepadu , Kisman Kisman , Uyek Malik Yakop , A. Farid Hemon , B. Erna Listiana , Suprayanti Martia Dewi

DOI:

10.29303/pepadu.v3i2.2471

Published:

2023-04-14

Issue:

Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal PEPADU

Keywords:

sistem tumpang sisip, kedelai, jagung, genjah, IP300

Articles

Downloads

How to Cite

Pepadu, J. ., Kisman, K., Yakop, U. M. ., Hemon, A. F. ., Listiana, B. E. ., & Dewi, S. M. . (2023). PENGGUNAAN SISTEM TUMPANG SISIP KEDELAI DENGAN JAGUNG UNTUK MENCAPAI IP300 DI LAHAN TADAH HUJAN LOMBOK SELATAN. Jurnal Pepadu, 3(2), 210–222. https://doi.org/10.29303/pepadu.v3i2.2471

Abstract

Sekarang ini sawah tadah hujan di Lombok Selatan hanya bisa ditanami paling banyak dua kali (IP200) dengan pola tanam padi gora + palawija + bero. Padahal untuk menanam satu kali lagi masih memungkinkan karena sawah belum terlalu kering, apalagi dengan perubahan iklim dimungkinkan masih ada hujan. Teknologi sistem tumpang sisip (tusip) dapat mempercepat penen tanaman ketiga menggunakan tanaman genjah. Tusip dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi IP300. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi IP300 (pola padi + kedelai + jagung) di lahan sawah tadah hujan melalui penerapan sistem tumpang sisip (tusip). Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi lapangan. Selain kegiatan penyuluhan juga dilakukan demplot untuk kegiatan pendidikan lapang di lahan sawah tadah hujan milik petani di dusun Mertak Lajut, Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan ini dihadiri 21 peserta (Kepala UPT BPP Lajut, UPT BPP Pujut, PPL, Pimpinan UD. Humfik Tani, Kelompok Tani, dan petani sekitar). Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian disimpulkan bahwa: 1). Peserta sangat antusias dan semangat mengikuti seluruh kegiatan mulai dari penyuluhan sampai kunjungan pertanaman demplot. 2). UD. Humfik Tani sebagai penangkar benih kedelai tertarik untuk mengembangkan kedelai varietas Derap-1 yang berumur genjah, berbiji besar, tahan hama penghisap polong. 3). Peserta berkomitmen untuk menerapkan sistem tumpang sisip untuk bisa mencapai IP300 di lahan masing-masing menggunakan varietas umur genjah. 4). Hasil ubinan demplot kedelai Derap-1 cukup tinggi mencapai 1 ton/ha biji kering. 5). Dengan menerapkan sistem tupang sisip, pola padi + kedelai + jagung (indeks pertanaman IP300) dapat direalisasikan di sawah tadah hujan Lombok Selatan.

Author Biographies

Kisman Kisman, Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Mataram

Uyek Malik Yakop, Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Mataram

A. Farid Hemon, Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Mataram

B. Erna Listiana, Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Mataram

Suprayanti Martia Dewi, Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Mataram

Most read articles by the same author(s)

<< < 10 11 12 13 14 15