DEMPLOT PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH MELENGKAPI POLA TANAM PADI GOGORANCAH + PALAWIJA + BAWANG MERAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN LOMBOK SELATAN

  • Jurnal Pepadu
  • Kisman Kisman Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram
  • Uyek Malik Yakop Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram
  • A. Farid Hemon Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram
  • Baiq Erna Listiana Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram
  • Suprayanti Martia Dewi Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram
Keywords: bawang merah, pola tanam, teknologi budidaya, sawah tadah hujan

Abstract

Lahan sawah tadah hujan yang cukup luas di Lombok Selatan akan memberikan daya ungkit yang signifikan terhadap ketersediaan pangan di NTB apabila produktivitas lahan bisa ditingkatkan. Selama ini lahan sawah tadah hujan ditanami paling banyak dua kali dengan pola tanam padi gogorancah + palawija + bero. Padahal menanam bawang merah umurnya relatif singkat (± 56 HST) cocok ditanam sekitar bulan April – Juni) untuk tanaman musim tanam ketiga pola tanam padi gogorancah + palawija + bawang merah. Teknologi semacam ini belum pernah diterapkan di lahan sawah tadah hujan Lombok Selatan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengalaman dengan pendidikan langsung di lapangan kepada mitra poktan TANI SEJAHTERA di desa Kawo sehingga bisa mengembangkan bawang merah. Metode yang digunakan adalah metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi lapangan. Kegiatan pendampingan teknis dilaksanakan langsung di lahan petani di desa Kawo Pujut Lombok Tengah. Peserta pengabdian dari kelompok tani mitra “Tani Sejahtera” dan unsur petani yang ada di sekitar demplot, juga melibatkan dua mahasiswa Fakultas Pertanian Unram. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian maka dapat disimpulkan: 1). Peserta sangat antusias dan semangat mengikuti seluruh kegiatan mulai dari kegiatan penyuluhan sampai kunjungan pertanaman demplot. 2). Bawang merah cocok ditanam di musim kemarau lahan pada lahan sawah tadah hujan karena berumur pendek kurang dua bulan dengan perawatan dan pemeliharaan yang tidak terlalu berat. 3). Petani kelompok tani mitra sudah punya pengalaman praktis dan memahami teknologi budidaya bawang merah dengan menggunakan mulsa plastik, teknik penanaman, pemupukan, pemeliharan, dll. 4). Dengan menerapkan pola tanam padi gogorancah+palawija+bawang merah produktivitas lahan meningkat sekaligus indeks pertanaman meningkat (IP300) dapat direalisasikan di sawah tadah hujan Lombok Selatan. Dan 5). Hasil demplot bawang merah Tajuk mencapai 1 ton/10 are (10 ton/ha) bawang merah berat basah, langsung terjual.
Published
2023-01-31
How to Cite
Pepadu, J., Kisman, K., Yakop, U. M., Hemon, A. F., Listiana, B. E., & Dewi, S. M. (2023). DEMPLOT PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH MELENGKAPI POLA TANAM PADI GOGORANCAH + PALAWIJA + BAWANG MERAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN LOMBOK SELATAN. Jurnal Pepadu, 4(1), 165-178. https://doi.org/10.29303/pepadu.v4i1.2263

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>