Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI Untuk Ibu Rumah Tangga dan Kader Posyandu, Suatu Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan

  • Jurnal Pepadu
  • Lina Nurbaiti 2Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • Gede Wira Buanayuda 2Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
  • I Gede Palgunadi 2Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
Keywords: MPASI, bahan panganl lokal, balita, stunting, gizi

Abstract

Lombok Barat sebagai salah satu kabupaten dengan prevalensi stunting yang tinggi memiliki angka kejadian 25,2% pada tahun 2018.  Meskipun tren stunting di Lombok Barat menurun, namun salah satu daerah di Desa Mekar Sari, Narmada, didapatkan data balita stunting yang cukup tinggi yaitu mencapai 30,5%. Stunting merupakan isu nasional bahkan global mengenai kekurangan gizi kronis. Masih banyak kesalahpahaman tentang pola pangan bergizi pada keluarga. Informasi penting yang sering mereka lewatkan adalah pentingnya makanan sehat bergizi dengan keterjangkauan mereka. Hal ini disebabkan karena sempitnya pengertian akan gizi yang selalu diartikan dengan makanan yang serba mahal. Banyak bayi dan anak yang diberi bubur kosong karena ketidaktahuan orang tua mengenai pentingnya gizi bagi anak mereka. Pemberian motivasi dan pelatihan pembuatan makanan bergizi (khususnya makanan pendamping ASI). Kehadiran peserta pelatihan 100%. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu/pengasuh balita dan kader mengenai MPASI, rata-rata nilai pengetahuan pretest adalah 67,5 dan rata-rata nilai posttest adalah 94,5. Kemampuan peserta juga dapat dilihat dari agenda lomba MPASI yang menghadirkan resep sederhana sehat. Pelatihan pembuatan MPASI secara hands on efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu/pengasuh balita dan kader.
Published
2021-10-29
How to Cite
Pepadu, J., Nurbaiti, L., Buanayuda, G. W., & Palgunadi, I. G. (2021). Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI Untuk Ibu Rumah Tangga dan Kader Posyandu, Suatu Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan . Jurnal Pepadu, 2(4), 470-475. https://doi.org/10.29303/pepadu.v2i4.2261

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>