Pengembangan Brokoli Di Dataran Menengah Tumpangsari Dengan Jagung Manis

Authors

Jurnal Pepadu , Nurrachman Nurrachman , Herman Suher , Herman Suher , Rukmini Kusmarwiyah

DOI:

10.29303/pepadu.v2i4.2259

Published:

2021-10-29

Issue:

Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal PEPADU

Keywords:

jagung manis, brokoli, tumoangsari, produktivitas

Articles

Downloads

How to Cite

Pepadu, J. ., Nurrachman, N., Suher, H., Suher, H., & Kusmarwiyah, R. (2021). Pengembangan Brokoli Di Dataran Menengah Tumpangsari Dengan Jagung Manis. Jurnal Pepadu, 2(4), 455–460. https://doi.org/10.29303/pepadu.v2i4.2259

Abstract

Jagung manis dan brokoli termasuk  komoditas hortikultura yang mempunyai harga jual dan permintaan pasar yang cukup tinggi. Jagung manis dapat ditanam di dataran rendah, tetapi brokoli biasanya ditanam di dataran tinggi dengan temperature rendah.  Lahan pertanian di dataran tinggi semakin sempit, sehingga diperlukan perluasan areal tanam ke dataran medium, temperature cukup tinggi.  Oleh karena itu, penanaman brokoli di dataran medium memerlukan tanaman naungan agar suhu sekitar tanaman tidak terlalu tinggi, salah satunya tumpangsari dengan tanaman jagung manis. Tumpangsari adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada areal yang sama dan waktu yang bersamaan dengan tujuan  memanfaatkan faktor produksi yang secara optimal. Tumpangsari memiliki berbagai keuntungan diantaranya mengurangi resiko gagal panen, meningkatkan produktivitas lahan dan mendapatkan produksi pendapatan yang lebih tinggi.

Author Biographies

Nurrachman Nurrachman, Agroecotechnology Faculty of Agriculture, University of Mataram

Herman Suher, Agroecotechnology Faculty of Agriculture, University of Mataram

Herman Suher, Agroecotechnology Faculty of Agriculture, University of Mataram

Rukmini Kusmarwiyah, Agroecotechnology Faculty of Agriculture, University of Mataram

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>