Penerapan Penjejak Titik Daya Maksimum Pada Plts Skala Kecil di SMK Negeri 1 Pringgabaya
DOI:
https://doi.org/10.29303/pepadu.v2i1.2160Keywords:
Pembangkit listrik tenaga surya, kontroler pengisi surya, konverter buck, penjejak titik daya maksimumAbstract
ABTRAK
Dalam kebijakan energi nasional, pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan pengembangan dan
meningkatkan pemanfaatan pembangkit energi terbarukan hingga 23 persen pada tahun 2025. Saat ini,
potensi energi terbarukan di Indonesia belum dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini terlihat dari potensi
energi terbarukan Indonesia mencapai kira-kira 400 GW, yang terealisasi pemanfaatannya hanya 32 GW
atau sekitar 8 % di akhir tahun 2019. Kontroler pengisi surya atau solar charge controller (SCC)
merupakan komponen elektronik daya yang digunakan di PLTS untuk mengatur pengisian baterai
dengan menggunakan modul fotovoltaik (PV) agar menjadi lebih optimal. Penjejak titik daya
maksimum atau Maximum Power Point Tracking (MPPT) adalah sebuah algoritma atau teknik yang
digunakan oleh kontroler pengisi untuk melacak dan mendapatkan nilai daya maksimum dari modul PV
dalam kondisi tertentu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk merancang dan
menerapkan MPPT pada kontroler pengisi PLTS yang berlokasi di SMKN 1 Pringgabaya. Hasil
pengujian dan pengukuran data menunjukkan bahwa daya keluaran yang dihasilkan modul PV yang
menggunakan MPPT relatif lebih besar jika dibandingkan dengan daya yang dihasilkan modul PV tanpa
menggunakan MPPT. Hasil pengukuran tertinggi ditunjukkan pada kondisi intensitas radiasi surya
sebesar 704,4 Watt/m2, modul PV dengan menggunakan MPPT dan tanpa MPPT yang masing-masing
menghasilkan daya sebesar 52,60 Wp dan 38,04 Wp.