Main Article Content

Tilly Putri

Abstract

Penelitian ini berjudul Makna Simbol-simbol Budaya dalam Prosesi Adat Pernikahan di Kabupaten Dompu Kajian Semiotika (Roland Barthes). Masalah yang diteliti adalah simbol-simbol budaya dalam prosesi adat pernikahan di kabupaten dompu kajian semiotika (Roland Barthes) dan makna simbol-simbol budaya dalam prosesi adat pernikahan di kabupaten Dompu kajian semiotika (Roland Barthes). Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan simbol-simbol budaya dalam prosesi adat pernikahan di kabupaten dompu kajian semiotika (Roland Barthes) dan makna simbol-simbol budaya dalam prosesi adat pernikahan di Kabupaten Dompu menggunakan kajian semiotika (Roland Barthes). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Metode dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, wawancara, catat, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan pendekatan deskriptif yaitu pendekatan Roland Barthes. Hasil penelitian ini berupa pedeskripsian data bagan semiotika Roland Barthes. Serta menghasilkan kesimpulan bahwa dalam proses upacara Adat Pernikahan diantaranya yaitu, wa’a mama, kalondo bunti siwe, boho oi mbaru, kapanca, boho oi ndeu dan nenggu, menyimpulkan bahwa pada hakikatnya pernikahan itu dibagun dari sebuah kepercayaan dan kesetiaan. Jadi sebelum berjanji sehidup semati dalam pernikahan, pengantin perempuan dan laki-laki memalui proses yang begitu panjang harus berawal dari mempererat ikatan kedua keluarga sehingga terjalin hubungan keluarga yang harmonis untuk kedua pengantin yang akan mengarungi hidup rumah tangga atau pernikahan yang dibagun akan senantiasa menjadi keluarga yang langgeng dan abadi. Hal itulah yang menyebabkan kemudian upacara nika ro neku ini tetap dilaksanakan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT bahwa pernikahan itu begitu indah.

Article Details

References
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian. Jakarta: RinekaCipta.
Barthes, Roland. 2007. Petualangan Semiologi. Yogyakarta: KreasiWacana.
Hasanah, Nurul. 2015. Upacara ritual Basentulak di Desa Telagawaru Kecematan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat: Kajian Semiotik. Skripsi
Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Mahsun. 2014. MetodePenelitianBahasa: TahapanStrategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
103
Muhirdan dkk.2015. Kuliah Akhlak. Mataram: Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam (LP21).
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hasanah, Nurul. 2015. “Upacara Basentulak di Desa Telagawaru Kecematan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat: Kajian Semiotik”. Skripsi.
Ratna. 2015.Teori, Metode, danTeknikPenelitianSastra. Yogyakarta:
PustakaPelajar.
Sobur, Alex, 2004. Semiotikakomunikasi.Bandung: RemajaRosdakarya.
Siswantoro, 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Suriani. 2015. Analisis Struktural Tembang Sorong Serah Aji Kramadalam
Upacara Pernikahan Suku Sasak di Desa Telagawaru Kecematan Praya
Tengah. Skripsi.
Susilawati. (2004). Bentuk, fungsi dan Makna Tembang Sorong Serah Aji Krama
dalam Perkawinan Adat Sasak Tradisonaldi Desa Sana Janapria. Skripsi.
Yuliani. 2015. AnalisisSemiotika Novel Sanggarguri. Karya Lalu Agus
Faturrahman. Skripsi.
http://www. Jogjatrip.com/id/98/upacara-adat-saparan-bekakak diunduh pada 1
juni 2016