PENERAPAN TEKNOLOGI RECIRCULATING AQUACULTURE SYSTEM (RAS) UNTUK PERBAIKAN KUALITAS LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA IKAN NILA DI DESA SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

Authors

Bagus Dwi Hari Setyono , Muhammad Junaidi , Andre Rachmat Scabra , Hendri Kaswadi

DOI:

10.29303/jppi.v1i1.128

Published:

2021-02-26

Issue:

Vol. 1 No. 1 (2021): indonesian journal of fisheries community empowerment

Keywords:

RAS, nila, kualitas air

Articles

How to Cite

Setyono, B. D. H., Junaidi, M., Scabra, A. R., & Kaswadi, H. . (2021). PENERAPAN TEKNOLOGI RECIRCULATING AQUACULTURE SYSTEM (RAS) UNTUK PERBAIKAN KUALITAS LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA IKAN NILA DI DESA SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA. Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 1(1), 69–76. https://doi.org/10.29303/jppi.v1i1.128

Abstract

Desa Sokong merupakan salah satu desa di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara yang memiliki potensi pengembangan budidaya ikan nila. Aliran air Sungai Sokong selalu tersedia sepanjang tahun, namun debit airnya menurun pada musim kemarau. Kendala tersebut selalu dialami oleh masyarakat setiap tahunnya. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat dapat menerapkan budidaya ikan nila menggunakan teknologi RAS (Recirculating Aquaculture System). RAS merupakan suatu teknologi untuk memanfaatkan media budidaya yang telah digunakan dalam sistem produksi untuk digunakan kembali layaknya air yang baru. Kelebihan penerapan teknologi ini adalah penggunaan air lebih hemat, kepadatan tebar tinggi, kemudahan dalam pemeliharaan, kemudahan dalam mempertahankan suhu dan kualitas air. Metode pengabdian adalah pembuatan demplot budidaya ikan nila menggunakan teknologi RAS. Filter yang digunakan berupa drum plastik kapasitas 200 liter menggunakan bahan penyaring batu apung. Hasil pengabdian menunjukkan budidaya ikan nila menjadi hemat air mencapai 70% serta kualitas air budidaya tetap bagus dengan nilai rata-rata pH 8,42, suhu 31,6oC, dan DO 5,1 mg.l-1. Selama 2,5 bulan pemeliharaan tingkat kelangsungan hidup mencapai 80%. Teknologi RAS diharapkan menjadi solusi sehingga kegiatan budidaya dapat berjalan sepanjang tahun serta mampu meningkatkan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat.

Author Biographies

Bagus Dwi Hari Setyono, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Muhammad Junaidi, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Andre Rachmat Scabra, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Hendri Kaswadi, Dinas Perikanan Kabupaten Lombok Utara