POTENTIAL OF MILKFISH CULTIVATION AS A UTILIZATION OF PLANKTON IN BATU NAMPAR WATERS
DOI:
10.29303/mediaakuakultur.v1i1.133Published:
2021-06-23Issue:
Vol. 1 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Aquaculture MediumKeywords:
Plankton, Kualitas air, nutrien, bandengArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Perairan Teluk Ekas telah memiliki konsentrasi nutrien yang di atas ambang batas. Nutrien berasal dari pakan ikan rucah yang diberikann oleh pembudidaya ikan sistem Karamba jaring Apung. Nutrien yang berlebihan di perairan akan memicu pertumbuhan besar-besaran plankton atau yang dikenal dengan blooming. Blooming plankton akan berdampak buruk pada biota yang dibudidayakan serta untuk semua organisme yang mendiami perairan tersebut. Plankton yang tumbuh dapat dikendalikan dengan memberikan organisme yang dapat memanfaatkan keberadaannya sebagai pakan. Bandeng banyak digunakan sebagai pemanen /pemanfaatan plankton baik di perairan tawar maupun laut. Bandeng merupakan ikan euryhalin atau memiliki rentang salinitas yang luas. Selain itu ikan bandeng merupakan ikan ekonomis penting. Namun sebelum mengintroduksi ikan bandeng di KJA Batu Nampar perlu dilakukan analisa kesesuaian beberapa parameter lingkungan dan yang tidak kalah pentingnya adalah jenis plankton yang bisa dimanfaatkan oleh bandeng. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengiventaris/mendata jenis plankton di perairan Batu Nampar serta melihat kesesuaian jenis plankton yang ada dengan yang menjadi pakan ikan alami Bandeng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengamatan lebih dititikberatkan pada pendataan jenis plankton. Pengambilan contoh air dan pengamatan terhadap parameter-parameter kualitas air lainnya dilakukan pada tiap bulan selama 3 kali. Jenis plankton yang teriventarisir pada saat penelitian adalah: Synedra ulna, Fragilaria, Hemiaulus sinensis, Skeletonema costatum, Triceratium taves, Coscinodiscus granii, Pseudo nitzschia, Dytilum sol, Cerataulina smithii, Clamydocapsa sp, Navicula elegans, Aulacodiscus gracilis, Cydotella sp., Globorotolia pumilio, Ceratium sp.,larva crustacean, Pontellina plumata. Plankton yang terdapat lebih banyak dari Bacillariophyceae yang merupakan jenis pakan dari ikan bandeng sehingga perairan KJA Batu Nampar berpotensi digunakan untuk budidaya BandengReferences
Abel, P.D. (1989). Water Pollution Biology. London. John Wiley and Sons Ltd.
Cokrowati, N., Junaidi, M., & Diniarti, N. (2015). Potensi Habs (Harmful Algal Bloom) Pada Perairan Batu Nampar Lombok Timur. Laporan Penelitian. Universitas Mataram. Mataram
Junaidi, M., Andayani. S., Mahmudi, M., Sartimbul, A. (2014). Organic Matter Degradation in Lobster Culture System and Their Effect on Water Quality in Ekas Bay, Indonesia. Journal of Applied Biotechnology, 2(1).
Nontji, A. (2008). Plankton laut. Pusat Penelitian Oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Jakarta: LIPI Press.
Odum, E. P. (1971). Fundamentals of Ecology. Third edition. W. B. Philadelphia, London, Toronto: Saunders Company.
Odum, E. P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Ed Ke-3. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Omura, T., Iwataki, M., Borja, V. M., Takayama, H., Fukuyo, Y. (2013). Marine Phytoplankton of the Western Pasific. Japan: Kouseisha Kousekaku.
Setyowati, D. N., Diniarti, N., Waspodo, S. (2013). Pengembangan Budidaya Laut Secara Berkelanjutan Dengan Sistem Integrasi Di Perairan Teluk Ekas: Studi Budidaya Lobster (Panulirus homarus) dan Abalon (Haliotis assinina). Laporan Penelitian. Universitas Mataram.
Triyanto, M., Kamal, M., & Pratiwi, N. T. M. (2014). Pemanfaatan Makanan dan Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Yang Diintroduksi di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Limnotek, 21(1).