Skabies dengan Infeksi Sekunder pada Sindrom Down
Kata Kunci:
Skabies Klinis, Pruritus, Infeksi Sekunder, Pendekatan Keluarga, Sindrom DownAbstrak
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Tanda dan gejala skabies seperti pruritus dan lesi kulit berupa papul kecil disertai kanalikulus serta eskoriasi. Apabila tidak segera diterapi, maka dapat terjadi komplikasi. Komplikasi yang sering ditemukan yaitu infeksi sekunder. Prinsip dalam penatalaksanaan skabies yaitu mengeradikasi tungau dengan terapi farmakologis, mencegah penyebaran skabies, dan mengatasi komplikasi. Seorang anak 1 tahun 7 bulan dengan sindrom down dikonsulkan ke poli kulit dan kelamin RSUDP NTB dengan keluhan berupa bintik-bintik sejak 1 bulan yang lalu di bokong, kemaluan, sela jari kaki dan tangan, telapak tangan dan kaki, serta sekitar dada. Pasien lebih rewel, dan menggaruk bintik-bintik di malam hari. Terdapat keluarga yang mengalami keluhan serupa. Status lokalis lesi kulit berada di bokong, genitalia eksterna, thoraks, sela jari tangan dan kaki, serta telapak tangan dan kaki. Deskripsi lesi berupa papula-nodul disertai kanalikulus berwarna putih keabuan, berbatas tegas, lentikular, multipel, susunan diskret, dan distribusi regional disertai skuama. Selain itu terdapat pustul berwarna putih, berbatas tegas, bentuk milier, multipel, susunan diskret, dan distribusi regional disertai krusta. Pasien ini didiagnosis dengan skabies klinis dengan infeksi sekunder. Terapi kausatif yang diberikan kepada pasien yaitu krim permetrin 5%, serta diberikan terapi simtomatik dan infeksi sekunder. Selain mengobati pasien, pendekatan keluarga memiliki peran penting dalam mengeradikasi skabies.Diterbitkan
2021-12-31
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Authors who publish with Unram Medical Journal, agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, websites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in University of Mataram's Journal of Medicine.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- This journal is open access journal which means that all content is freely available without charge to users or / institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to full text articles in this journal without asking prior permission from the publisher or author.