UJI EFEK PROTEKTIF MADU PADA JARINGAN DUODENUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI PAJANAN ASPIRIN

  • Agung Prasetyo Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Keywords: Antioksidan, Madu, Aspirin, Duodenum

Abstract

Latar belakang: Ulkus peptikum merupakan kerusakan lapisan mukosa biasanya di lambung atau duodenum. Aspirin merupakan obat dari golongan NSAIDs yang menjadi penyebab ulkus peptikum. Madu memiliki aktivitas antioksidan dari senyawa yang terkandung dalam madu berupa flavonoid dan asam fenolat. Noor et al membuktikan bahwa madu dapat melindungi tubuh dari efek toksik bahan kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek protektif madu pada jaringan duodenum tikus yang diberi pajanan aspirin.Metode: Desain penelitian ini adalah randomized post test only control group. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi ke dalam 5 kelompok: kelompok kontrol normal (KN), kelompok perlakuan M dosis I (KP1) (1,55ml/kgBB), kelompok perlakuan M dosis II (P2 (3,1 ml/kgBB), kelompok kontrol positif (K+) (sukralfat 4 ml/kgBB), dan kelompok kontrol negatif (K-) (aspirin 400mg/kgBB). Madu diberikan secara oral selama 7 hari. Satu jam setelah pemberian madu, tikus diberikan aspirin 400 mg/kgBB .Tikus dikorbankan pada hari ke-8 dan organ duodenum diambil untuk dilakukan penilaian histopatologi. Analisis data menggunakan program SPSS versi 23.0 dengan Kruskal Wallis dilanjutkan Post Hoc Mann Whitney.Hasil: Didapatkan gambaran kerusakan yang lebih ringan pada kelompok perlakuan (KP1 dan KP2) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (K-) (p<0,050).Kesimpulan: Madu memberikan efek protektif terhadap jaringan duodenum tikus yang diberi pajanan aspirin.
Published
2022-06-30