Agroekologi sebagai Gerakan Sosial Digital: Transformasi Media Sosial dalam Pendidikan, Mobilisasi, dan Advokasi untuk Pangan Berkelanjutan di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.29303/dxnddc17Kata Kunci:
agroekologi, aktivisme, digitalisasi, komunitas, mediaAbstrak
Perkembangan teknologi digital dalam satu dekade terakhir telah mengubah pola penyebaran informasi lingkungan, produksi pengetahuan, dan bentuk partisipasi sosial. Media sosial menjadi ruang yang banyak digunakan aktor agroekologi di Indonesia untuk berbagi praktik budidaya, membangun jejaring pangan, dan menyebarkan informasi terkait isu pangan. Artikel ini menyajikan kajian literatur sistematis yang bertujuan mengidentifikasi bagaimana media sosial digunakan dalam aktivitas agroekologi dan bagaimana pemanfaatan tersebut berkontribusi pada munculnya pola interaksi baru dalam gerakan agroekologi di Indonesia. Kajian dilakukan menggunakan metode PRISMA dengan menyeleksi 52 artikel nasional dan internasional terbitan 2010–2024. Analisis tematik diterapkan untuk memetakan pola diseminasi pengetahuan, bentuk pengorganisasian digital, struktur jejaring komunitas, serta hambatan yang muncul dalam penggunaan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan empat temuan utama. Pertama, media sosial digunakan untuk menyebarkan pengetahuan agroekologi melalui unggahan visual, dokumentasi praktik lapangan, dan diskusi antarpetani maupun pendamping. Kedua, ruang digital dimanfaatkan untuk menghubungkan petani dengan konsumen melalui pasar komunitas, kanal distribusi pangan lokal, dan kelompok berbasis wilayah. Ketiga, berbagai kampanye lingkungan dan isu pangan memanfaatkan media sosial sebagai sarana koordinasi, penyampaian informasi, serta pengumpulan dukungan. Keempat, interaksi rutin dalam jaringan digital membentuk pola representasi bersama mengenai praktik pertanian, nilai keberlanjutan, dan posisi komunitas pangan. Selain itu, ditemukan sejumlah hambatan, antara lain keterbatasan literasi digital, ketergantungan pada algoritma platform dalam jangkauan konten, serta kecenderungan komersialisasi informasi yang dapat menyederhanakan konsep agroekologi. Temuan ini memberikan gambaran empiris mengenai cara kerja agroekologi dalam ekosistem digital dan faktor-faktor yang memengaruhi dinamika tersebut.







