Respon Pertumbuhan dan Hasil Produksi Beberapa Galur Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) yang ditanam di Labuapi Kabupaten Lombok Barat
DOI:
https://doi.org/10.29303/7bzzyh65Keywords:
jagung_manis, galur_jagung_manis, RAKAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil produksi beberapa galur jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Percobaan dilaksanakan di Taman Agrowisata Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), faktor utamanya adalah galur dengan 5 jenis galur harapan jagung manis yang berbeda yaitu: sm1xt13, sb8xsm1, sm9xsm12, sm12xsb8, sb13xsm9. Setiap ulangan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 15 satuan percobaan. Setiap percobaan terdapat 34 tanaman. Setiap lubang tanam berisi satu benih. Untuk pengambilan sampel, diambil 4 tanaman dari setiap galur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fase pertumbuhan terdapat perbedaan yang nyata antar galur jagung manis dalam merespon faktor lingkungan dan perlakuan budidaya. Hal ini tercermin pada indikator parameter pertumbuhan, yaitu tinggi tanaman pada umur 14 dan 56 hari setelah tanam (HST) dimana galur dengan tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada galur sm12×sm8 dengan rata-rata 19,53 cm, sedangkan galur dengan tinggi tanaman terendah adalah sm9×sm12 dengan rata-rata 17,43 cm, diameter batang pada umur 42 hari setelah tanam (HST) dimana galur sb13xsm9 memiliki diameter batang tertinggi yaitu 2,38 cm, sedangkan galur sm9xsm12 memiliki diameter terkecil yaitu sebesar 2,22 cm, panjang daun pada umur 42 hari setelah tanam (HST) dimana galur dengan panjang daun terpanjang diperoleh pada galur sm12xsb8 dengan nilai berturut-turut 64,56 cm, sedangkan galur dengan panjang daun terendah diperoleh pada galur sb8xsm1 dengan nilai berturut-turut 54,26 cm, dan lebar daun pada umur 56 hari setelah tanam (HST) dengan pembacaan berturut-turut sebesar 10,16 cm, galur sm1×t13 memiliki lebar tanaman terbesar, dan galur sm12×sb8 memiliki lebar tanaman terkecil, yaitu 7,36 cm. Sementara itu, pada fase produksi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar galur jagung manis terkait parameter berat tongkol dengan kulit, berat tongkol tanpa kulit, panjang tongkol, diameter tongkol, dan jumlah biji per baris.







