Respon Beberapa Genotipe Kacang Tanah yang Terinfeksi Sclerotium roflsii Sacc. pada Fase Vegetatif dan Generatif
DOI:
https://doi.org/10.29303/vg2wh023Keywords:
kacang_tanah, S. rolfsii, genotipe, waktu_inokulasiAbstract
Permintaan kacang tanah yang terus meningkat, perlu didukung oleh peningkatan produksi. Namun penyakit busuk pangkal batang akibat infeksi Sclerotium rolfsii menjadi faktor pembatas utama yang dapat menurunkan hasil secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau respon pertumbuhan dan hasil beberapa genotipe kacang tanah yang terinfeksi S. rolfsii pada fase vegetatif dan generatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2024 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan Plastic House Desa Sigerongan, Lombok Barat. Pecobaan menggunakan rancangan split plot dalam Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan 10 genotipe kacang tanah (G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, dan G10) sebagai petak utama dan waktu inokulasi (vegetatif dan generatif) sebagai anak petak. Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi pada fase vegetatif menghasilkan masa inkubasi yang lebih singkat (3,6 hari) dibandingkan fase generatif (5,6 hari), serta tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi (67-90% dibandingkan 50-73%). Berdasarkan kategori ketahanan, genotipe G3, G9, dan G10 tergolong agak rentan pada fase vegetatif dengan tingkat keparahan <70%, sedangkan Poncosari dan G10 menunjukkan kategori agak tahan dengan tingkat keparahan <60%. Produktivitas tertinggi, yaitu jumlah polong (5,1 polong) dan bobot polong (10,8 g), diperoleh pada inokulasi fase generatif. Biomassa tertinggi pada fase vegetatif ditunjukkan oleh G9, G10, G4, G1, dan G3, sedangkan pada fase generatif oleh G7, G8, G10, G4, G5, dan G1. Temuan ini menegaskan adanya perbedaan ketahanan antar genotipe serta pengaruh waktu inokulasi terhadap perkembangan penyakit, sehingga dapat menjadi dasar seleksi genotipe kacang tanah tahan S. rolfsii.







