Keberadaan Hama Thrips sp. dan Gejala Virus pada Varietas Kentang (Solanum tuberosum. L) yang Berbeda di Sembalun Lombok Timur
DOI:
https://doi.org/10.29303/3qq2e440Keywords:
kentang, thrips_sp, gejala_virus, varietas, trikoma_daunAbstract
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas hortikultura penting di Sembalun, Lombok Timur, namun produktivitasnya sering terkendala oleh hama thrips Thrips sp. yang juga berperan sebagai vektor virus. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi populasi Thrips sp., intensitas gejala virus, kerapatan trikoma, serta hasil pada tiga varietas kentang, yaitu Granola, Chitra, dan Titan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Hasil menunjukkan adanya perbedaan nyata antar varietas. Varietas Chitra memiliki populasi Thrips sp. tertinggi (9,83 individu/minggu) dengan intensitas serangan 3,38%/minggu, diikuti Granola (8,23 individu/minggu; 3,08%/minggu), sedangkan Titan terendah (5,54 individu/minggu; 2,34%/minggu). Gejala virus Potato Virus Y hanya ditemukan pada Chitra dengan intensitas 0,41%. Perbedaan serangan berkorelasi dengan kerapatan trikoma, di mana Titan memiliki trikoma paling padat (10,83/cm²) dibandingkan Chitra (7,41/cm²) dan Granola (6,30/cm²). Hasil jumlah umbi, berat, dan produktivitas juga berbeda nyata, varietas Titan menghasilkan jumlah dan berat umbi tertinggi (6,15 umbi/tanaman; 1.233 g/tanaman) dengan produktivitas 65,78 ton/ha. Chitra menghasilkan 5,23 umbi/tanaman (977 g/tanaman; 52,09 ton/ha), sedangkan Granola terendah (4,04 umbi/tanaman; 473 g/tanaman; 12,70 ton/ha). Hasil ini menunjukkan bahwa varietas Titan lebih toleran terhadap serangan thrips dan infeksi virus, sehingga berpotensi menjadi varietas unggul untuk mendukung budidaya kentang berkelanjutan di Sembalun melalui strategi pengendalian hama terpadu.







