Analisis Rantai Pemasaran Buah Pisang di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB
DOI:
https://doi.org/10.29303/jima.v4i1.7176Keywords:
rantai_pemasaran, efisiensi, pisangAbstract
Rantai pemasaran buah pisang merefleksikan interaksi antar pelaku agribisnis yang berpengaruh terhadap pembentukan harga, efisiensi distribusi, serta kesejahteraan petani di tingkat produksi. Penelitian ini bertujuan untuk:
(1) Mengidentifikasi dan menganalisis struktur rantai pemasaran buah pisang di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB; dan (2) Menganalisis efisiensi pemasaran buah dari berbagai saluran distribusi yang ada. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data menggunakan metode survei, kemudian dianalisis secara deskriptif pula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Terdapat empat pola saluran pemasaran utama buah pisang di Kecamatan Narmada Lombok Barat, yaitu: (a) Petani langsung ke konsumen akhir; (b) Petani langsung ke pedagang antar pulau; (c) Petani – Pedagang Pengumpul Desa (PPD) – Pedagang Pengumpul Kecamatan (PPK) – Pengecer; dan (d) Petani – PPD – PPK – Pedagang Antar Pulau (PAP). Saluran pertama terbukti paling efisien secara teoritis dengan share petani mencapai 100%, namun terbatas dalam volume akibat sempitnya akses pasar. Sebaliknya, saluran keempat memiliki volume tertinggi tetapi efisiensinya paling rendah, dengan share petani hanya 20–29%. Di antara jenis pisang yang dipasarkan, pisang hijau menampilkan kinerja efisiensi lebih baik pada saluran tidak langsung, terutama saluran III, karena pembagian keuntungan yang lebih proporsional. Ketimpangan antara margin pemasaran dan bagian yang diterima petani mencerminkan dominasi pedagang besar dalam rantai pasok, khususnya pada jalur antar pulau.