Pengaruh Pemberian Rumput Laut yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis squamata)

Authors

Devi Wahyuni Cahyani , Muhammad Junaidi , Wastu Ayu Diamahesa

DOI:

10.29303/jima.v4i2.7645

Published:

2025-08-22

Issue:

Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek

Keywords:

abalon, manajemen_pakan, tingkat_kelangsungan_hidup

Articles

Downloads

How to Cite

Devi Wahyuni Cahyani, Muhammad Junaidi, & Wastu Ayu Diamahesa. (2025). Pengaruh Pemberian Rumput Laut yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis squamata). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 4(2), 629–638. https://doi.org/10.29303/jima.v4i2.7645

Abstract

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia, yakni sekitar 81.000 km. Salah satu jenis ikan yang banyak diminati dalam budidaya adalah abalon (Haliotis squamata) yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar yang tinggi. Namun, budidaya abalon masih menghadapi beberapa kendala, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi, sulitnya mendapatkan benih berkualitas, masa budidaya yang panjang, serta manajemen pakan yang kurang memadai. Di antara kendala tersebut, manajemen pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya abalon. Pakan memegang peranan penting, terutama sebagai sumber energi untuk mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan abalon. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang terdiri dari lima perlakuan pemberian pakan dan tiga kali ulangan, yaitu P1 (Ulva sp.), P2 (Kappaphycus alvarezii), P3 (Gracilaria sp.), P4 (Gracilaria sp. + Ulva sp.), dan P5 (Gracilaria sp. + Kappaphycus alvarezii). Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan P4, yaitu kombinasi Gracilaria sp. dan Ulva sp. secara signifikan meningkatkan kinerja pertumbuhan. Perlakuan ini menghasilkan pertambahan berat tertinggi yakni 2,62 gram, pertambahan panjang 0,64 cm, laju pertumbuhan spesifik (SGR) 2,05% per hari, efisiensi pemanfaatan pakan 88%, total konsumsi pakan 161,26 gram, rasio konversi pakan (FCR) 1,14, dan tingkat kelangsungan hidup 85%.

Author Biographies

Devi Wahyuni Cahyani, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Muhammad Junaidi, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Wastu Ayu Diamahesa, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram