Kelimpahan dan Keragaman Serangga Hama pada Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Aromatik di Kecamatan Sembalun

Authors

Ruth Stella Petrunella , Hendri Yanto , M. Taufik Fauzi

DOI:

10.29303/jima.v4i1.7185

Published:

2025-03-31

Issue:

Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek

Keywords:

kelimpahan, keanekaragaman, kentang, tumpangsari, aromatik

Articles

Downloads

How to Cite

Ruth Stella Petrunella, Hendri Yanto, & M. Taufik Fauzi. (2025). Kelimpahan dan Keragaman Serangga Hama pada Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Aromatik di Kecamatan Sembalun. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 4(1), 284–293. https://doi.org/10.29303/jima.v4i1.7185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan keragaman serangga hama pada tanaman kentang yang ditumpangsarikan dengan tanaman aromatik di Kecamatan Sembalun. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 4 perlakuan yaitu Kentang Monokultur; Kentang ditumpangsarikan dengan kemangi; Kentang ditumpangsarikan dengan seledri; Kentang ditumpangsarikan dengan bawang daun. Serangga hama yang ditemukan berasal dari 4 ordo, 14 famili, 22 spesies. Jumlah individu hama yang ditemukan selama penelitian pada masing-masing perlakuan tertinggi yaitu pada kentang monokultur (2.316), kemudian kentang ditumpangsarikan dengan seledri dan kentang ditumpangsarikan bawang daun (2.102), dan terendah kentang ditumpangsarikan dengan kemangi (1.915). Indeks keragaman kategori sedang yaitu pada perlakuan kentang ditumpangsarikan dengan kemangi (1,18), kentang monokultur (1,15), dan kentang ditumpangsarikan dengan bawang daun (1,02), kategori rendah pada perlakuan kentang ditumpangsarikan dengan seledri (0,99). Indeks kemerataan serangga hama paling tinggi pada perlakuan kentang ditumpangsarikan dengan kemangi (0,38), kemudian pada perlakuan kentang monokultur dan kentang ditumpangsarikan dengan bawang daun memiliki nilai kemerataan yang sama (0,37), dan paling rendah pada perlakuan kentang ditumpangsarikan dengan seledri (0,32). Indeks dominansi tertinggi pada perlakuan kentang ditumpangsarikan dengan kemangi (1,14), kemudian kentang ditumpangsarikan dengan bawang daun (0,60), selanjutnya pada perlakuan kentang ditumpangsarikan dengan seledri, dan paling rendah kentang monokultur (0,53).

Author Biographies

Ruth Stella Petrunella, Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Hendri Yanto, Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

M. Taufik Fauzi, Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram