Pengaruh Keberadaan Hama Kutu Kebul (Homoptera: Aleyrodidae) terhadap Tingkat Hasil Beberapa Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) di Sembalun Lombok Timur

Penulis

  • Puput Mei Ardiyani Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Muhammad Sarjan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Ruth Stella Petrunella Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jima.v4i1.7157

Kata Kunci:

kentang, kutu_kebul, varietas_kentang, sembalun

Abstrak

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi di Indonesia. Salah satu faktor penghambat dalam budidaya kentang adalah keberadaan hama seperti kutu kebul yang berperan sebagai hama langsung maupun vektor virus tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan hama hama kutu kebul terhadap tingkat hasil pada beberapa varietas tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) Penelitian dilaksanakan di Desa Sembalun, Lombok Timur dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga varietas sebagai perlakuan dan enam ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5% serta analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antar varietas terhadap populasi dan intensitas serangan kutu kebul. Tertinggi didapatkan pada varietas Granola yaitu dengan populasi 81,58 individu dan intensitas serangan 11,20%. Hasil umbi kentang tertinggi didapatkan pada varietas Titan dengan jumlah yaitu 29,50 umbi dan berat umbi yaitu 1,23 kg. Temuan ini menunjukkan bahwa varietas Titan lebih tahan terhadap serangan kutu kebul dan dapat direkomendasikan untuk budidaya kentang di daerah Sembalun.

Diterbitkan

2025-03-31

Cara Mengutip

Pengaruh Keberadaan Hama Kutu Kebul (Homoptera: Aleyrodidae) terhadap Tingkat Hasil Beberapa Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) di Sembalun Lombok Timur. (2025). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 4(1), 273-283. https://doi.org/10.29303/jima.v4i1.7157