Pengaruh Dosis Pupuk Npk Plus dan Biosaka Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)

Authors

  • Andriansyah Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Herman Suheri Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • I Ketut Ngawit Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jima.v3i3.5717

Keywords:

cabai_rawit, pupuk_npk, biosaka, zpt_hormonik, dosis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK Plus dan konsentrasi Biosaka terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Percobaan dilakukan dengan metode eksperimental pada lahan terbuka di Dusun Kedondong, Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur dari bulan November 2023 hingga April 2024 menggunakan Rancangan split plot RAK faktorial. Faktor pertama adalah pemberian beberapa dosis pupuk NPK yang terdiri atas 4 aras perlakuan yaitu 200 g/plot, 150 g/plot, 100 g/plot, dan 50 g/plot. Faktor kedua adalah konsentrasi Biosaka yang terdiri atas 4 aras perlakuan yaitu 0 ml/L, 5 ml/L, 10 ml/L, 15 ml/L, serta Faktor pembanding Biosaka yaitu ZPT hormonik 2 ml/L. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Tidak terjadi interaksi antara perlakuan Biosaka dan perlakuan pupuk NPK Plus pada semua parameter pengamatan. Perlakuan dosis pupuk NPK plus berpengaruh pada parameter tinggi tanaman, laju pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertambahan jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, jumlah buah per petak dan berat buah per petak. Perlakuan dosis pupuk 2,5 g/tanaman hingga 5 g/tanaman memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil cabai rawit lebih tinggi daripada aplikasi dosis pupuk 7,5 g/tanaman hingga 10 g/tanaman.

Downloads

Published

2024-11-19

How to Cite

Andriansyah, Herman Suheri, & I Ketut Ngawit. (2024). Pengaruh Dosis Pupuk Npk Plus dan Biosaka Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 3(3), 258–267. https://doi.org/10.29303/jima.v3i3.5717