Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di Lahan Kering Yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Kacang Tanah Pada Waktu Tanam Berbeda

Authors

  • Marlina Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • I Komang Damar Jaya Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Jayaputra Program Studi Agroekoteknololgi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jima.v3i2.4671

Keywords:

fasilitasi, hibrida, iklim_mikro, kompetisi, varietas_lokal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu tanam kacang tanah di antara barisan dua varietas tanaman cabai pada sistem tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) di lahan kering. Penelitian eksperimental dilaksanakan di lahan kering dusun Amor-amor desa Gumantar kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara dari bulan Maret sampai Agustus 2023. Waktu tanaman kacang tanah yang diuji adalah bersamaan, dua minggu dan empat minggu setelah tanam (MST) cabai. Sementara dua varietas tanaman cabai yang diuji adalah varietas hibrida Baja MC F1 dan varietas lokal Landung. Perlakuan ditata secara faktorial menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara waktu tanam dengan varietas. Pertumbuhan tanaman cabai tidak dipengaruhi oleh varietas namun hasil varietas Landung lebih tinggi dari varietas Baja CM F1. Waktu tanam kacang tanah di antara tanaman cabai yang menghasilkan hasil cabai tertinggi adalah 4 MST. Untuk mendapatkan hasil cabai yang tinggi di lahan kering, disarankan untuk melakukan tumpangsari dengan kacang tanah dengan waktu tanam 4 MST tanaman cabai.

Downloads

Published

2024-06-11

How to Cite

Marlina, I Komang Damar Jaya, & Jayaputra. (2024). Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di Lahan Kering Yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Kacang Tanah Pada Waktu Tanam Berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 3(2), 45–52. https://doi.org/10.29303/jima.v3i2.4671