Peningkatan Karakter Kuantitatif Padi Beras Merah (Oryza sativa L.) Genotipe G16 Hasil Induksi Mutasi dengan Iradiasi Sinar Gamma 200 Gy

  • Dewi Yuliantika Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • A. A. Ketut Sudharmawan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • I Wayan Sudika Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Keywords: beras-merah, gamma, iradiasi, mutasi

Abstract

Padi beras merah genotipe G16 merupakan salah satu galur padi beras merah yang masih memiliki beberapa kekurangan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan mutasi menggunakan iradiasi sinar gamma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter kuantitatif padi beras merah genotipe G16 antara tanaman pembanding dengan tanaman mutan; dan mengetahui peningkatan karakter kuantitatif hasil iradiasi sinar gamma yang dibandingkan dengan tetua (genotipe G16). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021 hingga Oktober 2021 di Desa Nyur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan bersekat (augmented design) dengan menggunakan tiga varietas pembanding yaitu tetua G16, Inpago Unram, dan Inpari 33 dengan ulangan sebanyak tiga kali, sedangkan tanaman mutan terdiri dari 24 genotipe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan iradiasi sinar gamma 200 Gy menyebabkan perbedaan karakter pada tanaman mutan yang dibandingkan dengan tetua dan varietas unggul, khususnya pada variabel respon tinggi tanaman, jumlah gabah hampa/ malai, dan berat gabah bernas/ rumpun; penggunaan iradiasi juga menyebabkan umur berbunga lebih genjah dan jumlah anakan nonproduktif lebih sedikit dibanding tetuanya.
Published
2023-07-20
How to Cite
Dewi Yuliantika, A. A. Ketut Sudharmawan, & I Wayan Sudika. (2023). Peningkatan Karakter Kuantitatif Padi Beras Merah (Oryza sativa L.) Genotipe G16 Hasil Induksi Mutasi dengan Iradiasi Sinar Gamma 200 Gy. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 2(2), 228-235. https://doi.org/10.29303/jima.v2i2.2637