Hasil Dan Nisbah Kesetaraan Lahan Tumpangsari Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Dengan Kacang-Kacangan Di Lahan Kering

  • Safitri Mileniawati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • I Komang Damar Jaya Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Liana Suryaningsih Badrun Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Keywords: Fasilitasi, kacang hijau, kacang tanah, kompetisi, lahan kering, NKL

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tumpangsari cabai merah (Capsicum annum L.) dengan tanaman kacang-kacangan terhadap pertumbuhan, hasil dan nisbah kesetaraan lahan (NKL) di lahan kering. Satu percobaan lapang telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2022 di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari enam perlakuan tumpangsari dan tiga perlakuan monokultur dengan tiga ulangan sehingga didapatkan 27 unit percobaan. Keenam perlakuan tumpangsari tersebut adalah: tumpangsari cabai dengan kacang tanah dan kacang hijau yang ditanam atau disisip bersamaan, ditanam 2 minggu setelah tanam (MST) cabai dan 4 MST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tumpangsari cabai dengan kacang- kacangan pada berbagai waktu sisip berpengaruh terhadap pertumbuhan, hasil dan NKL. Perlakuan tumpangsari yang menunjukkan hasil paling baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai adalah tumpangsari cabai dengan kacang tanah bersamaan dan tumpangsari cabai dengan kacang hijau selang empat minggu. Semua nilai NKL > 1,0 yang artinya tumpangsari lebih efisien dalam pemanfaatan lahan dibandingkan dengan monokultur cabai.
Published
2023-03-31
How to Cite
Safitri Mileniawati, I Komang Damar Jaya, & Liana Suryaningsih Badrun. (2023). Hasil Dan Nisbah Kesetaraan Lahan Tumpangsari Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Dengan Kacang-Kacangan Di Lahan Kering. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 2(1), 187-194. https://doi.org/10.29303/jima.v2i1.2316