Pengaruh Konsentrasi Bioaktivator Dan Biourin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomea reptans) Sistem Perbanyakan Biji

  • Ni Made Wedhamurthi Dyah Indraswari Universitas Mataram
  • I Made Sudantha Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
  • Nurrachman Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Keywords: bioaktivator, biourin, hidroponik, kangkung, konsentrasi

Abstract

Luas lahan pertanian dan tingkat kesuburan tanah semakin menurun. Masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi pertanian seperti hidroponik. Sistem hidroponik memerlukan nutrisi, nutrisi yang biasa digunakan yaitu AB mix, tetapi penggunaan AB mix ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan bioaktivator dan biourin untuk mengurangi penggunaan nutrisi AB mix. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bioaktivator dan biourin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung dengan sistem perbanyak biji. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Biourin yang terdiri dari tiga aras yaitu K1 (750 ml/l), K2 (1000 ml/l) dan K3 (1250 ml/l). Faktor kedua adalah konsentrasi Bioaktivator yang terdiri dari tiga aras yaitu U1 (50 ml/l), U2 (100 ml/l) dan U3 (150 ml/l). Perlakuan merupakan kombinasi kedua faktor yang diulang 3 kali sehingga didapatkan 27 unit percobaan. Hasil anova menunjukan bahwa panjang akar, berat basah dan berat kering tanaman kangkung berbeda nyata dengan hasil paling baik yaitu K3 (1250 ml/l) dan U3 (150 ml/l), sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tidak berbeda nyata.
Published
2023-03-10
How to Cite
Ni Made Wedhamurthi Dyah Indraswari, I Made Sudantha, & Nurrachman. (2023). Pengaruh Konsentrasi Bioaktivator Dan Biourin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomea reptans) Sistem Perbanyakan Biji. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 2(1), 19-25. https://doi.org/10.29303/jima.v2i1.2122