EFFECT OF JACKFRUIT SEED FLOUR SUBSTITUTION (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS LAMK) ON NUTRITIONAL CONTENT AND ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF COOKIES SAGON

Authors

  • DINDA SESAR MITAKASIA Dinda Universitas Mataram
  • Ahmad Alamsyah Universitas Mataram
  • Siska Cicilia Universitas Mataram

Keywords:

Cookies, Nutritional Content, Organoleptic, Jackfruit Seed Flour

Abstract

Cookies sagon is one of the traditional Indonesian cakes made from glutinous rice flour and grated coconut. Sathorn cookies have a fairly high level of carbohydrates and fats but are low in other nutrients such as protein. This study aims to determine the effect of the substitution of glutinous rice flour with jackfruit seed flour on the nutritional content and organoleptic properties of sagon cookies. This study used a one-factor Complete Random Design (CRD) consisting of 5 levels of ratio of the use of glutinous rice flour: jackfruit seed flour, namely (P1 100%: 0%), (P2 70%: 30%), (P3 50%: 50%), (P4 30%: 70%), and P5 (0%: 100%) with 3 repetitions. The parameters tested are protein content, moisture content, ash content, physical tests which include breaking power, color test (L), and organoleptic tests including, aroma, taste, color, and texture. The observation data was analyzed for diversity with a real level of 5% using SPSS. If there is a real difference, a further test is carried out with the Honest Significant Difference (HSD) test. The organoleptic test was performed with the kruskall wallis test, then further tests were carried out using pairwise comparisons. The results showed that the substitution treatment of glutinous rice flour with jackfruit seed flour had a significantly different effect on protein content, moisture content, ash content, breaking power, color (L), aroma (scoring), color (scoring), texture (scoring), and color (hedonic) of cookies sagon. P4 treatment (30% glutinous rice flour: 70% jackfruit seed flour) was the best treatment with protein content: 9.41%, moisture content: 1.18%, ash content: 2.60%; physical quality, namely the fracture strength test value: 4.04 N, as well as organoleptic test that can be preferred by the panelists.

References

Alamsyah, A., Basuki, E., Handito, D., dan Cicilia, S. 2023. Pelatihan Pengolahan Biji Nangka Menjadi Cookies di Kelompok Pembuat Dodol di Suranadi, Lombok Barat. IJECS. Indonesian Journal of Empowerment and Community Services, 4(1), 22-29.

Andyarini, E. N., dan Hidayati, I. 2017. Analisis Proksimat Pada Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk.). KLOROFIL. Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan, 1(1), 32-37.

Anggriana, A., Muhardi, M., dan Rostiati. 2017. Karakteristik Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk) Siap Saji Yang Dipasarkan Di Kota Palu. AGROTEKBIS. JURNAL ILMU PERTANIAN: (e-journal), 5(3), 278-283.

Belitz, H. D, Grosth, W dan Schieberle, P. 2009. Food Chemistry. 4th ed. Springer Verlag. Berlin

Buulolo, M. H., Sunardi, dan Hastuti, S. 2023. Formulasi Cookies dengan Tepung Labu Madu dan Tepung Kelapa Parut. Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology. Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH), 1(3), 1893-1900.

Butool, S., dan Butool, M. 2013. Nutritional Quality on Value Addition to Jack Fruit Seed Flour. International Journal of Science and Research, 4(4), 2406–2411.

Cicilia, S., Basuki, E., Alamsyah, A., Yasa, I. W. S., Dwikasari, L. G., dan Suari, R. 2021. Sifat Fisik Dan Daya Terima Cookies Dari Tepung Biji Nangka Dimodifikasi. Prosiding Saintek, 3, 612-621.

Ciptari, P. D. K., Wibawa, I. G. J. S., dan Suardana, I. K. P. 2022. Pengelolaan Destinasi Wisata Kuliner Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Desa Suranadi. Journal of Finance and Business Digital, 1(3), 203-218.

Danarti N, S. 2006. Kopi Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2009. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Dewi, D. N. K., Damiati, D., dan Marsiti, C. I. R. 2018. Substitusi Tepung Talas Kimpul Menjadi Kue Kering Sagon. Jurnal BOSAPARIS. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 9(2), 99-108.

Edlin, D. A. 2023. Subtitusi Tepung Biji Nangka pada Pembuatan Choco Chips Cookies Skripsi. Fakultas Pariwisata dan Perhotelan. Universitas Negeri Padang. Padang

Fuadi, M., dan Julia, H. 2018. Pemanfataan Buah Nangka Muda Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Dendeng. AGRIUM. Jurnal Ilmu Pertanian, 21(2), 147-156.

Hustiany, R. 2016. Reaksi Maillard Pembentuk Cita Rasa dan Warna Pada Produk Pangan. Lambung Mangkurat University Press: Banjarmasin.

Irwansyah, M. 2010. Penentuan Konsentrasi Optimum Amilum Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) Sebagai Bahan Penghancur Internal Tablet Parasetamol Dengan Metode Granulasi. Skripsi. Poliklinik Uhamka. Jakarta.

Jauhariah, D., Ayustaningwarno, F. 2013. Snack Bar Rendah Fosfor Dan Protein Berbasis Produk Olahan Beras. Journal Of Nutrion Collage, 2(2):251-258.

Kisnawaty, S. W., dan Kurnia, P. 2017. Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka Pada Pembuatan Cookies Ditinjau Dari Kekerasan Dan Daya Terima. Seminar Nasional. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Kumolontang, N. P. 2014. Tepung Kelapa Sebagai Substituen Parsial Dalam Pembuatan White Bread. Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 6(2), 63-70.

Kusumawati, D. D., Amanto, B. S., dan Muhammad, D. R. A. 2012. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Dan Suhu Pengeringan Terhadap Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Teknosains Pangan, 1(1).

Khotimah, D. F., Faizah, U. N., dan Sayekti, T. 2021. Protein Sebagai Zat Penyusun Dalam Tubuh Manusia: Tinjauan Sumber Protein Menuju Sel. In PISCES. Proceeding of Integrative Science Education Seminar (Vol. 1, No. 1, pp. 127-133).

Matz. 1978. Cookies and Crackers Tehcnology. 2rd ed. The AVI Pub. Co. Inc. Westport. Conecticut.

Nabilah, A. N., dan Kisnawaty, S. W. 2023. Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka Terhadap Kadar Protein Dan Kadar Air Cookies. Health Information. Jurnal Penelitian, 15(2).

Nusa, M. I., Fuadi, M., dan Fatimah, S. 2014. Studi Pengolahan Biji Buah Nangka Dalam Pembuatan Minuman Instan. AGRIU.: Jurnal Ilmu Pertanian, 19(1): 2442-7306.

Ocloo, F. C. K., Bansa, D., Boatin, R., Adom, T., dan Agbemavor, W. S. 2010. Physico-Chemical, Functional And Pasting Characteristics Of Flour Produced From Jackfruits (Artocarpus heterophyllus) Seeds. Agriculture and Biology Journal Of North America, 1 (5): 903-908.

Ottong, Y., Tamrin, dan Wahab, D. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Tempe dan Tepung Rumput Laut (Eucheuma cotonii) terhadap Karakteristik Organoleptik Sagon Kelapa. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2(2):496–507.

Rahman, S. 2018. Teknologi Pengolahan Pangan Dan Pati Biji-Bijian Berbasis Tanaman Kayu. CV Budi Utama : Yogyakarta.

Rahayu, W. E., Romalasari, A. 2019. Perbandingan Kualitas Gizi Dan Daya Terima Cookies Berbahan Dasar Labu Kuning (Curcubita Moschata Durch) Dengan Kabocha (Curcubita maxima). Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa. Vol. 2. No. 2: 105.

Ridhani, M. A., dan Aini, N. 2021.Potensi penambahan berbagai jenis gula terhadap sifat sensori dan fisikokimia roti manis. Pasundan Food Technology Journal (PFTJ), 8(3), 61-68.

Rauf, R. 2015. Kimia Pangan. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Rizal, S., Surmarlan, S. H., dan Yulianingsih, R. 2013. Pengaruh Konsentrasi Natrium Bisulfit Dan Suhu Pengeringan Terhadap Sifat Fisik-Kimia Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 1(2), 1-10.

Sarifudin, A., dan Ekafitri, R. 2015. Karakteristik Sifat Fisiko-Kimia Dan Thermal Serta Penerimaan Organoleptik Kue Sagon Berbasis Tepung Pisang. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 12(1), 27-37.

Setyaningsih, D., Apriyantono, A. dan Sari, M. P. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press-Kampus IPB Taman Kencana Bogor.

Shaffira, S. Z., Kusumaningrum, I., dan Rifqi, M. 2024. Karakteristik Sensori dan Kimia Cookies Cokelat dari Tepung Biji Nangka dan Pati Sagu dengan Penambahan Pati Maizena. Karimah Tauhid, 3(9), 9638-9664.

Shofiyah, L.D. 2015. Pembuatan Cookies Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) (Kajian Jenis Dan Proporsi Pati). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Malang.

Sudirman, S., dan Ninsix, R. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Kelapa Dengan Tepung Tapioka Terhadap Cookies. Jurnal Teknologi Pertanian, 4(2), 30-41.

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 2010. Prosedur analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogjakarta.

Su'i, M., Sukamto, S., dan Harmanto, H. 2004. Modifikasi Pengolahan Minyak Kelapa Untuk Meningkatkan Kualitas Ampas Minyak Kelapa. Kajian Dari Konsentrasi Na-metabisulfit dan pemarutan. Jurnal Teknologi Pertanian, 5(1).

Silalahi, M. 2021. Pemanfaatan Nangka (Artocapus heterophyllus) Sebagai Obat Tradisional dan Bioktivitasnya. Husada Mahakam. Jurnal Kesehatan, 11(1), 42-53.

Sulistiyaningsih, M., Kurniasari, L., dan Maharani, F. 2019. Modifikasi Tepung Biji Nangka (Arthocarphus heterophyllus Lamk) Dengan Metode Asetilasi. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 4(1).

Suprapto, H. 2006. Pengaruh Substitusi Tapioka Untuk Tepung Beras Ketan Terhadap Perbaikan Kualitas Wingko. Jurnal Teknologi Pertanian. 2(1):19- 23.

Supriyadi, A., dan Pangesthi, L. T., 2014. Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterphyllus) Terhadap Mutu Organoleptik Kue Onde-Onde Ketawa. Jurnal Tata Boga, 3(1), 225-233.

Suriani, S. 2015. Analisis Proksimat pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinosa). Jurnal Penelitian Sains Kimia 3(1): 92-102.

Trisnawati, I. D., dan Purwadiani, N. 2015. Pengaruh Proporsi Tepung Ketan dan Tepung Kedelai Terhadap Sifat Organoleptik Wingko Babat. E-Journal Boga, 4(2): 67-76.

Utomo, D., Murtadlo, K., dan Novia, C. 2016. Pemanfaatan Limbah Biji Nangka Menjadi Dodol Dan Kerupuk. Teknologi Pangan. Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 7(3).

Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Zaqiah, E. N., dan Amiroh, A. 2022. Substitusi Ampas Kelapa Dalam Pembuatan Cookies Sagon Untuk Meningkatkan Kandungan Fe, Serta Pengaruhnya Terhadap Sifat Organoleptik Dan Daya Terima. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan, 10(1):31-35.

Published

2025-04-26