ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ATAP PLN TERHADAP PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN: TANTANGAN DALAM HARMONISASI REGULASI INVESTASI ENERGI TERBARUKAN

Isi Artikel Utama

Nandito Aurellio Panjidinata

Abstrak

Penelitian ini menganalisis dampak kebijakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) yang diterapkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Meskipun pemerintah berupaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan untuk mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025, berbagai tantangan masih menghambat perkembangan sektor ini. Penelitian ini menyoroti kompleksitas regulasi dan birokrasi yang berujung pada arikr tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, serta ketidakpastian regulasi yang menghambat minat investor. Selain itu, kebijakan PLN yang membatasi ekspor energi berlebih dari PLTS Atap ke jaringan PLN berdampak terhadap daya tarik penggunaan energi surya, khususnya di sektor rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum doktrinal untuk mengevaluasi harmonisasi regulasi investasi energi terbarukan dan dampaknya terhadap kebijakan energi di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa perlunya penyederhanaan proses regulasi serta pemberian insentif bagi sektor energi terbarukan, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan daya arik investasi di bidang ini. Harmonisasi kebijakan yang lebih baik diharapkan dapat mempercepat adopsi energi terbarukan dan mendukung pencapaian target nasional.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Nandito Aurellio Panjidinata. (2024). ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ATAP PLN TERHADAP PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN: TANTANGAN DALAM HARMONISASI REGULASI INVESTASI ENERGI TERBARUKAN. Commerce Law, 4(2), 488–506. https://doi.org/10.29303/commercelaw.v4i2.5836
Bagian
Articles