Dampak Kombinasi Irigasi Tetes Dan Mulsa Plastik Terhadap Pertumbuhan Sawi (Brassica juncea L.) Di Lahan Kering
Kata Kunci:
irigasi tetes; mulsa plastik; sawiAbstrak
Suhu panas dapat menyebabkan evapotranspirasi yang ekstrem sehingga air tidak dapat diserap secara maksimal oleh tanaman. Salah satu teknik irigasi yang dapat digunakan di lahan kering adalah irigasi tetes. Tujuan penelitian untuk mengetahui dampak kombinasi irigasi tetes dan mulsa plastik terhadap pertumbuhan sawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan parameter yang diamati yaitu sifat fisik tanah, debit, tinggi tampungan air, keseragaman emitter, kebutuhan air tanaman, dan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian, jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tanah lempung berpasir dengan porositas tanah 48,39, kapasitas lapang sebesar 47,50% dan titik layu permanen sebesar 12,30%. Debit rata-rata pada instalasi irigasi tetes adalah 0,0139 l/detik. Tinggi tampungan air setinggi 1 meter. Keseragaman emitter sebesar 81,09%. Kebutuhan air periode tengah sebesar 2,8973 liter/hari/tanaman dan periode akhir sebesar 2,2085 liter/hari/tanaman. Tinggi rata-rata tanaman tertinggi mencapai 18,7 cm. Jumlah daun rata-rata sawi adalah 13 helai. Perubahan daun yang signifikan terjadi pada pengamatan ke-11 sampai ke-15. Berat basah rata-rata tanaman sawi yang ditanam dengan irigasi tetes dan dikombinasikan dengan mulsa plastik adalah 326,2 gram. Kombinasi irigasi tetes dan mulsa plastik memberikan dampak baik bagi pertumbuhan sawi di lahan kering karena irigasi tetes menyalurkan air langsung ke zona akar sehingga tanah tidak mengalami kekeringan. Penggunaan mulsa plastik juga membantu menjaga kelembapan tanah sehingga evapotranspirasi tidak begitu tinggi walaupun lahan penelitian termasuk lahan kering.