Patofisiologi Ensefalitis pada Rabies

Authors

  • Safat Wahyudi
  • Raditya Rachman Landapa

DOI:

https://doi.org/10.29303/lmj.v3i2.4527

Keywords:

Ensefalitis, Rabies

Abstract

Rabies, disebabkan oleh Rabies Lyssavirus, virus neurotropik yang menargetkan neuron dan menyebar sepanjang sel saraf, menghasilkan disfungsi neuronal. Virus ini menunjukkan neurotropisme dan neuro-invasivitas yang kuat, menyebabkan manifestasi neurologis yang parah. Penularan penyakit ini biasanya melalui gigitan hewan yang terinfeksi, memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh dan bereplikasi sebelum mencapai otak atau medula spinalis. Rabies muncul dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu ensefalitik dan paralitik, dengan rabies ensefalitik lebih umum dan ditandai dengan gejala klasik seperti hidrofobia dan aerofobia. Tanda-tanda awal dapat mencakup kesemutan pada anggota tubuh tanpa gangguan kognitif. Pemahaman terhadap patofisiologi serta interaksi antara virus Rabies dan host, antara lain mekanisme masuknya virus, replikasi, dan penyebaran dalam sistem saraf sangat penting untuk menjelaskan tentang proses perjalanan penyakit, termasuk perubahan perilaku yang terjadi. Pencegahan rabies melibatkan vaksinasi yang tepat waktu setelah paparan, sementara pengobatan pasca-infeksi yang adekuat hingga saat ini masih menjadi tantangan.

Downloads

Published

2024-05-27