OPTIMALISASI LIMBAH PERTANIAN MELALUI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TEMPOS KECAMATAN GERUNG
DOI:
10.29303/wicara.v1i3.2461Diterbitkan:
2023-06-20Terbitan:
Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Wicara DesaKata Kunci:
tempos village, agriculture, kompos fertilizerArticles
Unduhan
Cara Mengutip
Abstrak
Desa Tempos merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Sebagian zona pertanian yang terdapat di Desa Tempos ialah jagung, padi, madu, serta sebagian perkebunan buah. Salah satu upaya memaksimalkan perkembangan serta produktivitas tumbuhan merupakan dengan pemberian pupuk kompos. Pupuk Kompos ialah pupuk organik yang berasal dari sisa tumbuhan serta kotoran hewan yang sudah hadapi proses dekomposisi ataupun pelapukan. Dicoba sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah pertanian ataupun limbah peternakan jadi pupuk kompos ataupun pupuk organik. Penerapan aktivitas dilaksanakan dengan tata cara Partisipatif, tata cara aktivitas ini mempraktikkan konsep integrasi antara sosialisasi tata cara ceramah dengan aplikasi langsung mengaitkan warga langsung. Aktivitas sosialisasi bisa dinyatakan sukses dilihat dari segi uraian partisipan menimpa modul yang sudah di informasikan dan antuas dari seluruh partisipan bisa dikatakan besar. Apabila partisipan sosialisasi sanggup membuat olahan produk yang dicontohkan dengan baik dan memperoleh bonus ilmu pengetahuan menimpa pembuatan pupuk kompos, mulai dari perlengkapan serta bahan hingga ke proses pembuatan. Hingga pelatihan pembuatan pupuk kompos ini bisa dinyatakan sukses. Dari para partisipan menampilkan reaksi positif terpaut labeling serta kemasan produk, yang dengan itu merasa optimis perihal ini dapat tingkatkan nilai jual dari produk itu sendiri dan lebih diminati di pasaran. Pupuk kompos yang dihasilkan dalam praktek ini bisa dimanfaatkan oleh warga buat ditaburi pada lahan pertanian, perkebunan, ataupun sawah. Penerapan program kerja KKN Tematik UNRAM dengan tema“ Pertanian Maju serta Berkepanjangan†yang dilaksanakan di Desa Tempos diawali dari aktivitas sosialisasi menimpa pupuk organik, praktek pembuatan, praktek pengemasan, serta penilaian produk sudah dilaksanakan dengan baik.Referensi
Farid Muhammad. 2022. Pendampingan Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik Kepada Peternak Sapi di Desa Pandanarum Kecamatan Tempeh Lumajang. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol: 1 No:1 Hal: 59-74.
Funk, R.C. Comparing organic and anorganic fertilizer. http://www.newenglandisa.org/FunkHanoutsOrganicAnorganicFertelizers.pdf. (Diakses, 6 Februari).
Nenobesi, D., Mella, W., & Soetedjo, P. 2017. Pemanfaatan Limbah Padat Kompos Kotoran
Ternak dalam Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan dan Biomassa Tanaman
Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Pangan, 26, 43–55.
Mustanir, A., Hamid, H., & Syarifuddin, R. N., 2019, Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Dalam Perencanaan Metode Partisipatif, Jurnal MODERAT, (5), 3, 227- 239.
Peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah.
Prihandini, P.W., & Purwanto, T. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Depertemen Pertanian.
Sariwati, A., Muh. Shofi, Lailatul Badriah, 2019, Pelatihan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Media PertumbuhanTanaman Hidroponik, Journal of Community Engagement and Employment, (01), 01, 6-13.
Subekti, K. (2015). Pembuatan kompos dari kotoran sapi (komposting). Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Widaningrum, I., 2013, Teknologi Pembuatan Tahu Yang Ramah Lingkungan (Bebas Limbah), Jurnal Dedikasi, (12), 14-21.
Wuryantoro, Rosyantari, A., Adeel Ahmad Husain, Maradheta Amelia Yupita, Ria Savira, Yessy Kusuma Wati, Azizah Rizkyani, Rahma Khoirunnisa, Lilis Utari, Linda Pratami, Jimmy Areeva Amir van der Kruit, M Andre P Endyaswara, & Astami Muzakir. (2022). Pengembangan Produk Olahan Singkong Dan Gula Aren Desa Mekarsari Kecamatan Gunungsari. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(1), 310–315. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i1.1475