Pemerdayaan Masyarakat Dalam Pengolahan Kohe Ayam Sebagai Pupuk Alternatif Pertanian Maju Berkelanjutan
DOI:
https://doi.org/10.29303/wicara.v3i3.6778Kata Kunci:
pupuk allternatif, pertanian, kohe ayamAbstrak
Penelitian ini menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian berkelanjutan di Indonesia, khususnya dengan mempromosikan pemanfaatan kotoran ayam (kohe) sebagai pupuk organik alternatif. Dengan mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian, Indonesia menghadapi tantangan dalam ketahanan pangan, diperburuk oleh ketergantungan pada pupuk kimia yang merusak kualitas tanah dan kesehatan lingkungan. Penelitian ini mengidentifikasi peran kotoran ayam dalam pembuatan pupuk organik, khususnya pupuk organik cair (POC), yang mengandung nutrisi penting yang melampaui yang ditemukan dalam kotoran sapi dan kambing. Tujuannya adalah untuk mendidik petani lokal di desa Darek tentang produksi dan manfaat POC melalui lokakarya dan sesi pelatihan. Proyek yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Mataram ini bertujuan untuk mengalihkan ketergantungan petani dari pupuk kimia ke pupuk organik, sehingga mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Penilaian awal mengungkapkan kurangnya kesadaran dan minat yang signifikan di kalangan petani lokal terhadap alternatif organik karena kebiasaan yang mengakar yang mendukung penggunaan bahan kimia. Mengikuti pendekatan terstruktur yang mencakup survei, sesi pelatihan yang dipimpin oleh para ahli, dan produksi POC secara langsung, proyek tersebut melaporkan tanggapan positif dari 32 peserta, yang memvalidasi perlunya pendidikan berkelanjutan dalam teknik pertanian berkelanjutan. Hasilnya yakni pemahaman peserta yang tinggi yakni 62,5% serta tingkat keterampilan 78,2%. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kesadaran petani akan penggunaan pupuk organik dan mempromosikan pengelolaan lingkungan dalam komunitas pertanian.
Referensi
Azhar, A. L., Suliyanto, S., Chamidah, N., Ana, E., & Amelia, D. (2023). Pemodelan Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia Berdasarkan Pendekatan Regresi Logistik Ordinal Data Panel Efek Acak. Jurnal Ketahanan Nasional, 29(2). https://doi.org/10.22146/jkn.86511
Farid, A., Romadi, U., & Witono, D. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Petani dalam Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo di Desa Sukosari Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan, 14(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i1.19226
Fikriman, Eci Prayetni, P. (2022). Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Di Indonesia. Baselang, 2.
Lydia, E. N., Mutia, E., Yusnawati, Y., & Lagalgarin, A. H. (2022). Teknik Pengolahan Mandiri Limbah Cair Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik yang Ramah Lingkungan Desa Alue Pineung Timur. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(1). https://doi.org/10.54082/jamsi.555
Maulana, A. W., Rochdiani, D., & Sudrajat. (2020). ANALISIS AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus Desa Cisadap). Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH, 7.
Satata, B., & Kusuma, M. E. (2014). Pengaruh tiga jenis pupuk kotoran ternak (sapi, ayam dan kambing) terhadap pertumbuhan dan produksi Rumput Brachiaria humidicola. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 3(2).
Simanjuntak, A., Lahay, R. R., & Purba, E. (2013). Respon Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pemberian Pupuk NPK dan Kompos Buah Kopi. Jurnal Online Agroekoteknologi, 1(3).
Syamsiyah, J., Herdiyansyah, G., Hartati, S., Suntoro, S., Widijanto, H., Larasati, I., & Aisyah, N. (2023). PENGARUH SUBSTITUSI PUPUK KIMIA DENGAN PUPUK ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI ALFISOL JUMANTONO. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 10(1). https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2023.010.1.6