PENGOLAHAN LIMBAH BAGLOG MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA JAGO, KEC. PRAYA, KAB. LOMBOK TENGAH

Penulis

  • Tsalis Adli Ghaisan Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram , Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram
  • Marsila Vio Oktobian Program Studi Agribisnis Universitas Mataram , Program Studi Agribisnis Universitas Mataram
  • Azwajum Mutohharoh Program Studi Teknik Elektro Universitas Mataram , Program Studi Teknik Elektro Universitas Mataram
  • I Nyoman Aditya Angga Saputra Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram , Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram
  • Adin Purna Baasyir Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram , Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram
  • Baiq Dewi Nurmalasari Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram , Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram
  • Ertina Amini Program Studi Sosiologi Universitas Mataram , Program Studi Sosiologi Universitas Mataram
  • Mala Apriana Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram , Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mataram
  • Khalifa Kinaya Program Studi Manajemen Universitas Mataram , Program Studi Manajemen Universitas Mataram
  • Fathul Sani Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Mataram , Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/wicara.v2i6.5603

Kata Kunci:

Pengolahan Limbah, Pupuk Kompos, Peraya

Abstrak

Artikel ini membahas tentang potensi pengelolaan limbah baglog menjadi kompos di Desa Jago, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan wawancara untuk mengevaluasi praktik pertanian, dampak lingkungan, dan upaya keberlanjutan di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah baglog—hasil samping budidaya jamur—menjadi kompos merupakan solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Praktik ini tidak hanya mendukung pertanian berkelanjutan, tetapi juga menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk pupuk kimia. Dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan limbah baglog menjadi kompos dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di desa, sehingga produktivitas pertanian dan kesehatan lingkungan dapat terjaga untuk generasi mendatang.

Referensi

Farhana D. (2013). Pemanfaatan Ampas Tahu dan Limbah Jamur dalam Pembuatan Kompos Organik untuk Memenuhi Unsur Nitrogen (N). Jurnal Ilmiah Biologi Bioscientist, Vol 1. No 1 hal: 51-57 tahun 2013.

Mulyanto, A., & Susilawati, I. O. (2017). FaktorFaktor yang Mempengaruhi Budidaya Jamur Tiram Putih dan Upaya Perbaikannya di Desa Kaliori Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Bioscientiae, 14(1).

Rahmah L.N., Styaningtyas A.N., Hidayat N., (2016). Compost characteristic from oyster mushrooms baglog’s waste (study of em4 and goat manure concentration. Jurnal industria 4(1),1-9.

Sulaiman D, (2011). Efek kompos limbah baglog jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah serta pertumbuhan bibit markisa kuning. Bogor : intitut pertanian bagor diakses melalui repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/53343/1/A11dsu.pdf

Widyastuti, N. (2013). Pengolahan Jamur Tiram (PleurotusL Ostreatus) Sebagai Alternatif Pemenuhan Nutrisi. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 15(3).

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-29

Cara Mengutip

PENGOLAHAN LIMBAH BAGLOG MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA JAGO, KEC. PRAYA, KAB. LOMBOK TENGAH. (2024). Jurnal Wicara, 2(6), 567-574. https://doi.org/10.29303/wicara.v2i6.5603