COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING ON MAKING LIQUID FERTILIZER FROM HOUSEHOLD WASTE TO OVERCOME SOIL CONDITION PROBLEMS IN SELAT VILLAGE WEST LOMBOK REGENCY
DOI:
10.29303/wicara.v1i4.3372Published:
2023-08-30Issue:
Vol. 1 No. 4 (2023): Jurnal Wicara DesaKeywords:
Household Waste, Local Microorganisms from stale rice, Liquid Organic FertilizerArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
The problem that often becomes a concern in Selat Village is the unhealthy condition of the paddy fields due to continuous application of chemical fertilizers and household waste that is not used properly. This is due to a lack of public understanding of the problems. Therefore, it is necessary to conduct counseling through training in the making of liquid organic fertilizer which aims to increase public understanding of how to make Liquid Organic Fertilizer from household waste as a way to overcome the problem of household waste and can be used to improve the condition of rice fields in Selat Village. The method used in this activity is socialization and training in making liquid organic fertilizer with local microorganisms from stale rice. The results obtained from this activity are that the community is able to understand how to manage household waste, especially stale rice into liquid organic fertilizer to overcome household waste problems and can cultivate paddy fields in Selat Village.References
Ali, H. (2016). Efktifitas Mikroorganisme Lokal (MOL) Limbah Buah-Buahan sebagai Aktivator Pembuatan Kompos. Jurnal Media Kesehatan, 9(1), 89–94.
Arifan, F., Setyati, W. A., Broto, R. W., & Dewi, A. L. (2020). Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Mikro Organisme Lokal (MOL) Untuk Pembuatan Pupuk Cair Organik di Desa Mendongan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Vokasi, 1(4), 252–255.
Ashlihah., Saputri M.M., Fauzan A. 2020. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Organik menjadi Pupuk Kompos. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian. 1(1): 30-33.
Badan Litbang Pertanian. 2011. Pupuk organik dari limbah organik sampah rumah tangga. Agroinovasi. (3417):2–11.
Batara, L. N., Anas, I., Santosa, D. A., & Lestari, Y. (2016). Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Diperkaya Mikrob Berguna pada Budidaya. Padi System of Rice Intensification (SRI) Organik. Jurnal Tanah Dan Iklim, 40(1), 71–78.
Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dari Materi yang Tersedia di Sekitar Lingkungan. Jurnal Agroscience (Agsci), 9(1), 93.
Hayati, N. (2016) Efektivitas EM4 dan MOL Sebagai Aktivator Dalam Pembuatan Kompos Dari Sampah Sayur Rumah Tangga (Garbage) dengan Menggunakan Metode Tatakura Tahun 2016.
Kurniawan, A. (2018) ‘Produksi MOL (Mikroorganisme Lokal) dengan Pemanfaatan Bahan-Bahan Organik yang Ada di Sekitar’, Jurnal Hexagro, 2(2), pp. 36–44.
Lubis, A. T. (2017). Efektifitas Penambahan Mikroorganisme Lokal (MOL) Nasi, Tapai Singkong, dan Buah Pepaya dalam Pengomposan Limbah Sayuran. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Mardwita., Yusmartini E. S., Melani A., Atikah., Ariani D. (2019). Pembuatan kompos dari sampah organik menjadi pupuk cair dan pupuk padat menggunakan komposter. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(2): 80–83
Mulyono. (2014). Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka.
Nisa K. 2016. Memproduksi Kompos & Mikto Organisme Lokal (M0L). Bibit Publisher: Jakarta.
Nur, T., A. R. Noor, dan M. Elma. 2016. Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan bioaktivator em 4 ( effective microorganisms ). Konversi. 5(2):5–12.
Roidah, I. S. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo Vol. 1.No.1, 30-41.
Setyaningsih, E., Astuti, D. S., & Astuti, R. (2017). Kompos daun solusi kreatif pengendali limbah. Bioeksperimen. 3(2):45–51.
Sultoni, Miswan, & R.A.C.Nur. (2019). Efektifitas Mikroorganisme Lokal (Mol) Limbah Nasi Sebagai Aktivator Pembuatan Pupuk Kompos Organik. Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1), 1–8.