Peningkatan Kapasitas Desa Dalam Pengurangan Risiko Bencana Longsor Tebing Studi Kasus Sungai Winongo Yogyakarta
Main Article Content
Abstract
Sungai Winongo di Yogyakarta merupakan salah satu sungai yang rawan terhadap banjir. Longsoran tebing sungai sering terjadi pada musim hujan karena debit aliran meningkat. Hal ini menimbulkan risiko bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran. Program pengabdian ini bertujuan mengevaluasi kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana melalui pendekatan berbasis informasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah survei lapangan untuk mengamati kondisi fisik tebing sungai, wawancara masyarakat, dan penyebaran kuesioner untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat. Dari hasil pengisian kuesioner, ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat telah memiliki kesadaran tentang risiko longsor, namun kurang didukung oleh infrastruktur yang memadai. Sebanyak 46,99% desa masih belum memiliki alokasi dana untuk mitigasi bencana, dan 69,88% desa belum memiliki sistem peringatan dini. Program ini juga mencatat bahwa partisipasi masyarakat dalam pelatihan tanggap darurat masih rendah, hanya 31,33%. Hasil pengabdian menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk memperkuat sistem peringatan dini, dan mengoptimalkan alokasi dana untuk mitigasi bencana. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman longsor tebing sungai di Sungai Winongo
Article Details
How to Cite
Harsanto, P., Faizah, R., Wijaya, D. D., Nugroho, N. R., Muzlifa, R., Tahadjuddin, & Kartika, N. (2024). Peningkatan Kapasitas Desa Dalam Pengurangan Risiko Bencana Longsor Tebing Studi Kasus Sungai Winongo Yogyakarta. Portal ABDIMAS, 2(02), 131–138. https://doi.org/10.29303/portalabdimas.v2i02.6060
Section
Articles