Main Article Content

I Wayan Suteja
IAO Suwati Sideman
Hasyim
Rohani
Shofia Rawiana
Tri Sulistiyowati

Abstract

Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalulintas. Kecelakaan diartikan sebagai tiap kejadian yang tidak direncanakan dan tidak terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, faktor lingkungan, ataupun kombinasi dari hal hal tersebut yang mengganggu proses kerja otak dan dapat menimbulkan cidera ataupun tidak, kesakitan, kematian, kerusakan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, sehingga kecelakaan lalulintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Jalan dengan kelengkapan fasilitas keselamatan (road safety) baik dalam bentuk marka, rambu, delineator, guardrail dan sebagainya dibangun untuk memberikan tingkat keselamatan yang tinggi bagi pengguna jalan, namun kurangnya kepedulian masyarakat (pengendara) terhadap keselamatan berlalulintas di jalan raya, mengakibatkan fasilitas tersebut menjadi sia sia belaka. Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat Resor Lombok Barat, terlihat bahwa dari tahun 2021- 2022 kecelakaan dan pelanggaran yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, dimana jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalulintas yang melibatkan sepeda motor sampai lebih dari 85% (>85%) dan melibatkan pengendara sepeda motor dengan usia 16 – 29 tahun mencapai 67%. Hal ini memberikan indikasi bahwa ketidak-tertiban dari sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan yang cendrung dapat mengganggu kendaraan lain, serta dapat berpotensi untuk menyebabkan kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas dari tahun ke tahun cukup signifikan, baik dari sisi jumlah kejadian maupun dari tingkat kejadiannya. Pengendara dengan usia 16 – 29 tahun ini adalah kelompok remaja, pemuda atau pelajar, sehingga sasaran pelaksanaan kegiatan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang etos budaya tertib dan etos keselamatan berlalulintas di jalan raya bagi kelompok pelajar (SMA) harus terus disampaikan secara berkesinambungan agar pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan dapat diminimalisir. Kegiatan ini dilakukan di SMA N.01 Kediri Kabupaten Lombok Barat, sebagai salah satu upaya dalam rangka pencapaian peningkatan rasa kesadaran berkeselamatan di jalan yang lebih baik dapat dicapai, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kabupaten Lombok Barat dapat terwujud

Article Details

How to Cite
Suteja, I. W., Sideman, I. S., Hasyim, Rohani, Rawiana, S., & Sulistiyowati, T. (2023). Penguatan Etos Budaya Tertib Berlalulintas dan Keselamtan di Jalan Raya pada Kelompok Pengendara Pelajar SMA di Kabupaten Lombok Barat. Portal ABDIMAS, 1(2), 105-112. https://doi.org/10.29303/portalabdimas.v1i2.3403