PELATIHAN PEMBUATAN KOLAM BUNDAR HDPE PADA MASYARAKAT PEMBUDIDAYA IKAN NILA DI DESA BATUYANG, KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Authors

Sahrul Alim , Zaenal Abidin , Salnida Yuniarti , Lumbessy , Dewi Putri Lestari , Thoy Batun Citra Rahmadani

DOI:

10.29303/pepadu.v5i3.5985

Published:

2024-07-30

Issue:

Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal PEPADU

Keywords:

kolam bundar, HDPE, ikan nila

Articles

Downloads

How to Cite

Sahrul Alim, Zaenal Abidin, Salnida Yuniarti, Lumbessy, Dewi Putri Lestari, & Thoy Batun Citra Rahmadani. (2024). PELATIHAN PEMBUATAN KOLAM BUNDAR HDPE PADA MASYARAKAT PEMBUDIDAYA IKAN NILA DI DESA BATUYANG, KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Jurnal Pepadu, 5(3), 600–605. https://doi.org/10.29303/pepadu.v5i3.5985

Abstract

Pelatihan penggunaan kolam bundar HDPE (High-Density Polyethylene) untuk budidaya ikan nila memberikan solusi efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat di Desa Batuyang, Lombok Timur, dengan melibatkan kelompok pembudidaya ikan “Sinar Timur”, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat. Budidaya ikan nila sebelumnya menggunakan kolam terpal yang mudah bocor atau kolam semen yang mahal. Oleh karena itu, kolam bundar HDPE dipilih sebagai alternatif inovatif. Pelatihan dilaksanakan di lahan milik pembudidaya setempat, menggunakan metode kombinasi teori dan praktik. Peserta diajarkan langkah-langkah konstruksi kolam, mulai dari pengukuran, pengelasan lembaran HDPE, persiapan lokasi, pembentukan struktur dasar, pemasangan besi wermes, hingga uji coba dan penyesuaian akhir. Kolam HDPE yang dibuat memiliki diameter 5 meter, dilengkapi sistem aerasi menggunakan blower, dan dirancang untuk tahan cuaca ekstrem serta keausan. Kegiatan diawali dengan persiapan dan knowledge transfer dari tim pengabdian, yang juga menyediakan sarana dan prasarana. Hasilnya, kelompok pembudidaya berhasil membuat kolam HDPE yang kokoh, tahan lama, dan praktis untuk budidaya ikan nila. Perawatan rutin tetap diperlukan untuk menjaga performa kolam agar dapat digunakan dalam jangka panjang. Solusi ini diharapkan mendukung keberlanjutan budidaya perikanan di wilayah tersebut.