TEKNIK PENGANGKUTAN BIBIT POHON GYRINOPS VERSTEEGII ANTAR PULAU DENGAN SELAMAT

Authors

Tri Mulyaningsih , Aida Muspiah , Sri Puji Astuti , Madani Madani , Erni Yuhana , Bq. Zulifa Hemidia , Maulia Sustiana , Gita Qolby Ummatullah , Moh Andi S

DOI:

10.29303/pepadu.v4i2.2657

Published:

2023-06-02

Issue:

Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pepadu

Keywords:

Gaharu, Gyrinops versteegii, Pengangkutan bibit gaharu, Lombok

Articles

Downloads

How to Cite

Mulyaningsih, T. ., Muspiah, A. ., Astuti, S. P. ., Madani, M., Yuhana, E. ., Hemidia, B. Z. ., … Andi S, M. . (2023). TEKNIK PENGANGKUTAN BIBIT POHON GYRINOPS VERSTEEGII ANTAR PULAU DENGAN SELAMAT. Jurnal Pepadu, 4(2), 323–338. https://doi.org/10.29303/pepadu.v4i2.2657

Abstract

Pohon gaharu yang tersebar di pulau Lombok adalah jenis Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke, yang termasuk ke dalam suku Thymelaeaceae, keberadaan di alam semakin terancam. Hal ini disebabkan tidak hanya perburuan liar tetapi juga terjadinya alih fungsi hutan alam menjadi ladang, kebun, jalan, pertambangan dan lain-lainnya. Untuk menanggulangi hal tersebut maka perlu adanya upaya penyelamatan (konservasi) secara Ex situ pohon gaharu untuk berbagai macam provenan yang tersebar di NTB. Konservasi ex situ pohon Gaharu, telah dimulai tahun 2019 dengan menanam pohon ketimunan provenan Soyun, Pantai dan Madu yang berasal dari wilayah Pulau Lombok. Dalam pengangkutan dan pemindahan bibit gaharu antar pulau (seperti dari pulau Sumbawa ke Lombok, atau sebaliknya) sering terjadi kegagalan, sebagian bibit mengalami kematian. Kegiatan ini diperlukan teknik pengangkutan bibit gaharu dari satu pulau ke pulau lainnya dengan selamat dan bibit tetap hidup. Tujuan kegiatan ini bersama mitra Kelompok Wanatani Pusuk Lestari, yang sekaligus sebagai pesanggem HKM desa Pusuk Lestari, Lombok Barat, adalah pelatihan pengangkutan bibit pohon gaharu atar pulau agar bibit tetap segar dan hidup. Hasil kegiatan pengabdian adalah dimulai dari pemesanan bibit dari desa Maria, Bima, Sumbawa, pengambilan bibit dari tempat pembibitan secara benar, pengangkutan bibit yang baik dan benar, pengadaptasian bibit sebelum tanam. Setelah bibit beradaptasi dan mengalami pertumbuhan yang optimal, selanjutnya diberi perlakuan hardening (diletakkan pada areal dengan intensitas yang lebih tinggi), sebagai persiapan untuk penanaman di lapangan.

Author Biographies

Tri Mulyaningsih, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Aida Muspiah, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Sri Puji Astuti, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Madani Madani, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Erni Yuhana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Bq. Zulifa Hemidia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Maulia Sustiana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Gita Qolby Ummatullah, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Moh Andi S, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram