Produksi Bibit Bawang Merah Melalui Seleksi Klon Berulang Sederhana dan Pemanfaatan Kacang Tanah Sebagai Refugia Hama Ulat Grayak

Authors

Jurnal Pepadu , I Ketut Ngawit , Hanafi Abdurrachman , Akhmad Zubaidi , Wayan Wangiyana , Nihla Farida

DOI:

10.29303/pepadu.v2i4.2258

Published:

2021-10-29

Issue:

Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal PEPADU

Keywords:

umbi, bawang merah, pelatihan, hama, penyakit tanaman

Articles

Downloads

How to Cite

Pepadu, J. ., Ngawit, I. K., Abdurrachman, H., Zubaidi, A., Wangiyana, W., & Farida, N. (2021). Produksi Bibit Bawang Merah Melalui Seleksi Klon Berulang Sederhana dan Pemanfaatan Kacang Tanah Sebagai Refugia Hama Ulat Grayak. Jurnal Pepadu, 2(4), 442–454. https://doi.org/10.29303/pepadu.v2i4.2258

Abstract

Permasalahan budidaya bawang merah saat sekarang adalah, tingginya intensitas serangan hama, infeksi penyakit embun upas dan perubahan iklim terutama curah hujan yang fluktuatif.  Keterbatasan akses akibat pandemi Covid-19, menambah penyebab produktivitas usahatani bawang merah di wilayah sasaran menurun drastis. Karena itu telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat dengan metode tindak  partisipatif melalui pelatihan dan pendampingan secara langsung di lapang. Tujuan yang ingin dicapai adalah, terjadi transfer teknologi tepat guna dalam usaha produksi bawang merah.  Pengetahuan dan keterampilan petani tentang agribisnis dan pengendalian organisme pengganggu tanaman secara terpadu meningkat.  Hasil evaluasi aktivitas kegiatan menunjukkan bahwa petani sasaran sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan. Teknologi tepat guna yang diintroduksikan menyebabkan  pertumbuhan bawang lebih baik, intensitas serangan hama dan infeksi penyakit menurun,  waktu panen normal sehingga memberikan hasil bawang merah dan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan hasil budidaya manual. Keuntungan rata-rata yang diperoleh dalam dua kali  musim tanam sebanyak  Rp 100.840.000,- ha-1 dengan BC-ratio 2,76-29,0. Sementara pengusahaan secara manual hanya memeberikan keuntungan rata-rata sebanyak Rp 44.110.000,- ha-1 dengan BC-ratio 1,66-1,75. Secara agronomis keuntungan yang diperoleh adalah pemeliharaan tanaman lebih mudah, efisien pengairan, pemupukan dan penggunaan pestisida. Aplikasi pupuk organik secara kontinyu dapat menjaga kesuburan tanah berkelanjutan.

Author Biographies

I Ketut Ngawit, Prograan Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Unram

Hanafi Abdurrachman, Prograan Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Unram

Akhmad Zubaidi, Prograan Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Unram

Wayan Wangiyana, Prograan Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Unram

Nihla Farida, Prograan Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Unram

Most read articles by the same author(s)

<< < 10 11 12 13 14 15