KOLABORASI SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DI PULAU-PULAU KECIL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

Authors

Lalu Arifin Aria Bakti , Sukartono , Bambang Hari Kusumo , Atnurlaeli , Ida Royani , Mariatul Quro

DOI:

10.29303/jppi.v2i1.506

Published:

2022-02-10

Issue:

Vol. 2 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment

Keywords:

kolaborasi, pulau-pulau kecil, gas rumah kaca, penguatan kapasitas, Gili Trawangan

Articles

How to Cite

Bakti, L. A. A., Sukartono, Kusumo, B. H., Atnurlaeli, Royani, I., & Quro, M. (2022). KOLABORASI SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DI PULAU-PULAU KECIL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM. Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 2(1), 57–67. https://doi.org/10.29303/jppi.v2i1.506

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil kajian kualitatif peran kolaborasi dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil. Ketergantungan pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan (GT) pada industri pariwisata telah menyebabkan tekanan (stress) dan gangguan (perturbation) yang berdampak pada keseimbangan sistim sosial-ekologi di GT.  Jika ekosistim pulau-pulau kecil terus mengalami degradasi maka kemampuannya untuk menyerap karbon semakin rendah sehingga tidak mampu mengurangi gas rumah kaca (GRK) yang terakumulasi di atmosfer. Upaya pengurangan emisi GRK dapat dilakukan dengan mempertahankan stok karbon yang ada di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah dengan meningkatkan serapan melalui berbagai program reforestrasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang dilaksanakan selama bulan Juli dan Agustus 2021, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelompok kolaboratif masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil, khususnya GT. Sedangkan secara khusus kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penguatan kelompok kolaboratif melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, teknologi quantifikasi cadangan karbon di dalam tanah maupun di permukaan tanah, dengan memberdayakan sumberdaya lokal sehingga diharapkan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Proses penguatan kapasitas kolaborasi masyarakat GT dilakukan dengan pendekatan action learning untuk memastikan luaran yang direncanakan bisa dicapai:Pengetahuan kelompok kolaboratif masyakarat GT tentang konsep dan prinsip sekuestrasi karbon dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat; ketrampilan tehnik mengestimasi jumlah cadangan karbon dalam tanah dan permukaan tanah meningkat; dan demplot sebagai laboratorium pelatihan lapangan bagi kelompok masyarakat dari desa-desa lain di KLU dapat diberdayakan.

Author Biographies

Lalu Arifin Aria Bakti, Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Sukartono, Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram 2Center for Sustainable Farming System, CESFARMS, University of Mataram

Bambang Hari Kusumo, Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram; 3Program Pasca Sarjana, Universitas Mataram

Atnurlaeli, Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No.62, Gomong, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125, Indonesia

Ida Royani, Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No.62, Gomong, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125, Indonesia

Mariatul Quro, Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No.62, Gomong, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125, Indonesia