PENERAPAN TEKNOLOGI FIBERGLASS PADA PERAHU TRADISONAL NELAYAN DI DESA KARANG-KARANGAN KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN

Authors

Irman Halid , Budiawan Sulaeman , Nasruddin

DOI:

10.29303/jppi.v1i2.121

Published:

2021-06-29

Issue:

Vol. 1 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment

Keywords:

Perahu, tradisional, komposit, fiberglass, Karang-karangan

Articles

How to Cite

Irman Halid, Budiawan Sulaeman, & Nasruddin. (2021). PENERAPAN TEKNOLOGI FIBERGLASS PADA PERAHU TRADISONAL NELAYAN DI DESA KARANG-KARANGAN KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN. Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 1(2), 117–129. https://doi.org/10.29303/jppi.v1i2.121

Abstract

ABSTRAK Desa Karang-karangan merupakan salah satu daerah pesisir di Teluk Bone yang secara administratif berada di KecamatanBuaKabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Desa ini dikenal dengan penghasil ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus) yang merupakan produk perikanan favorit di Kabupaten Luwu.Beberapa permasalahan terhadap perahu tradisional nelayan khususnya yang digunakan oleh para nelayan penangkap ikan Baronang Lingkis, yaitu: (1) membuat perahu tradisional dibutuhkan papan/kayu, dengan jumlah bahan kayu yang semakin terbatas; (2) pembuatan perahu membutuhkan waktu yang cukup lama; (3) perbaikan atas kerusakan dan kebocoran sangat sulit diperbaiki dan perbaikan biasanya tidak bertahan lama. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penerapan teknologi fiberglass dalam bentuk pengenalan dan pelatihan material fiberglass terhadap perahu tradisional nelayan dengan fokus pada perubahan/pelapisan material fiberglass pada perahu tradisonal nelayan yang berbahan dasar kayu dalam upaya mendukung pengembangan perikanan laut. Metode yang digunakan adalah pemberian teori singat dan praktik langsung tentang penerapan teknik pelapisan fiberglass. Hasil penerapan teknologi dalam bidang perikanan dalam wujud pengabdian kepada masyarakat mitra sebagai berikut: (1) pelatihan pengenalan material komposit kepada masyarakat nelayan, hal ini memberikan respon yang baik dalam mengikuti pelatihan; (2) penggunaan material komposit sebagai pelapis pada prerahu tradisional nelayan biaya perbaikannya lebih ringan dan mudah untuk dikerjakan; (3) respon dan antusias serta rasa ingin tahu masyarakat terhadap peralatan yang digunakan dalam produksi atau pembuatan perahu tradisonal memberikan energi positif; (4) minat peserta dalam pelatihan lanjutan mencapai 16% dan untuk memproduksi perahu berbahan dasar komposit mencapai 28%.

Author Biographies

Irman Halid, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Andi Djemma Palopo 2)Program Studi Teknik Informatika Universitas Andi Djemma Palopo 3)Program Studi Manajemen Universitas Andi Djemma Palopo

Budiawan Sulaeman, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Andi Djemma Palopo 2)Program Studi Teknik Informatika Universitas Andi Djemma Palopo 3)Program Studi Manajemen Universitas Andi Djemma Palopo

Nasruddin, 1)Program Studi Budidaya Perairan Universitas Andi Djemma Palopo 2)Program Studi Teknik Informatika Universitas Andi Djemma Palopo 3)Program Studi Manajemen Universitas Andi Djemma Palopo