Main Article Content

Jacqueline M.F Sahetapy
Absalom Luturmas
Muhamad Renaldy Kiat

Abstract

ABSTRAK
Sistem Resirkulasi merupakan suatu metode pemeliharaan ikan dalam wadah terkontrol dalam menggunakan kembali air bekas setelah proses penyaringan secara fisik dan biologi. Salah satu bentuk sistem resirkulasi yaitu multi layer filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter kualtas air dan tingkat kelangsungan hidup pada pemeliharaan ikan banggai cardinal (P. kauderni) dengan menggunakan variasi sistem resirkulasi multi layer filter. Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dari bulan februari – maret 2019 di Laboratorium Unit Kultivasi Program Studi Budidaya Perairan-Universitas Pattimura Ambon. Penelitian ini menggunakan desain wadah resirkulasi dengan 2 perlakuan sistem dan media filter yang digunakan yaitu dakron, arang aktif, pasir pantai, bioball, dan keramik mika. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan analisis deskriptif, kemudian data tersebut diolah pada Microsoft office Excel 2010, disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil pengukuran konsentrasi amonia yang diperoleh bahwa pada perlakuan B (Bioball, arang aktif, dakron, dan pasir) dapat mereduksi amonia lebih optimal dengan nilai konsentrasi di minggu terakhir yaitu 0.3 mg/l dan perlakuan ini dapat menjaga kelangsungan hidup ikan banggai cardinal berkisar 66.67 % lebih baik dibandingkan perlakuan yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa variasi komponen sistem resirkulasi multi layer filter pada perlakuan dengan kombinasi filter bioball, arang aktif, dakron dan pasir mampu mereduksi amonia,  serta memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kualitas air sehingga mampu meningkatkan kelangsungan hidup ikan banggai cardinal.

Article Details

How to Cite
Jacqueline M.F Sahetapy, Absalom Luturmas, & Muhamad Renaldy Kiat. (2021). PENGARUH SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KUALITAS AIR DAN KELULUSAN HIDUP IKAN BANGGAI CARDINAL (Pterapogon kauderni). Indonesian Journal of Aquaculture Medium, 1(1), 1-10. https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v1i1.119