PRELIMINARY STUDY OF POST TRANSPORTATION ADAPTATION RESPONSE OF Esomus metallicus (AHL 1923), AN FOREIGN FISH SPECIES IN INDONESIA AND INITIAL DISCUSSION OF ITS UTILIZATION POTENTIAL
DOI:
10.29303/mediaakuakultur.v1i2.357Published:
2021-12-13Issue:
Vol. 1 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Aquaculture MediumKeywords:
adaptasi budidaya, analisis risiko, Esomus metallicus, pemanfaatan ikan introduksiArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Esomus metallicus merupakan spesies ikan yang secara alami tidak tersebar di Indonesia (non-native). Pada beberapa kasus, jenis ikan non-native telah mengancam ekosistem alami di perairan umum. Melalui ekspedisi ilmiah, dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengkaji respons awal adaptasi pascapengangkutan, yaitu sintasan dan tingkah laku ikan E. metallicus liar di dalam wadah terkontrol. Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap potensi pemanfaatan untuk bidang akuakultur, pengolahan hasil perikanan, dan strategi edukasi kepada masyarakat tentang ikan E. metallicus. Ekspedisi dilakukan selama dua hari di bagian barat Pulau Jawa. Ikan diangkut menggunakan sistem tertutup selama 6 jam. Pemeliharaan ikan pascapengangkutan dilakukan selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan sintasan ikan E. metalicus selama pengangkutan yaitu 96,72%. Ikan E. metalicus dapat beradaptasi dengan baik di dalam wadah pemeliharaan terkontrol yang terlihat dari sintasan akhir pengamatan 90,96%, tingkah laku berenang yang aktif secara berkelompok dan telah memakan pakan buatan. Potensi sebagai ikan hias dapat dilihat pada warna sisik metalik, ukuran tubuh yang kecil, dan tingkah laku berenang berkelompok dapat menjadi ikan untuk akuaskap. Selain itu, potensi pemanfaatan ikan ini yaitu sebagai pakan hidup untuk ikan predator, tepung ikan, ikan uji di laboratorium, dan bahan makanan. Kajian lebih lanjut hal tersebut sebagai solusi pengendalian ikan non-native perlu dilakukan. Analisis risiko menunjukkan bahwa E. metallicus termasuk ke dalam spesies risiko sedang. Strategi edukasi terhadap masyarakat perlu dilakukan karena masyarakat menganggap ikan E. metallicus adalah “benteur†atau “parayâ€, yang merupakan nama lokal untuk ikan dari genus Rasbora asli Indonesia karena kemiripan morfologi.References
Afrianto, E., & Liviawaty, E. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
Arbsuwan, S., Musikasinthorn, P., Marini, M., & Samhudi, H. (2012). First Record of the Cyprinid Fish, Esomus metallicus (Actinopterygii: Cyprinidae) from Sumatra. Natural History Bulletin of the Siam Society, 58, 59-65.
Arthur, R. I., Lorenzen, K., Homekingkeo, P., Sidavong, K., Sengvilaikham, B., & Garaway, C. J. (2010). Assessing Impacts of Introduced Aquaculture Species on Native Fish Communities: Nile Tilapia and Major Carps in SE Asian Freshwaters. Aquaculture, 299(1-4), 81-88.
Budiantoro, A., & Setiawan, H. (2018). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Selokan (Kalen) Edukasi Lupatmo Di Imogiri, Bantul.
Das, S., & Gupta, A. (2013a). A Study on Acute Toxicity, Behaviour and Growth in Indian Flying Barb Esomus dandricus (Halminton-Buchanan) on Exposure to Organochlorine Pesticide, Endosulfan EC 35). International Journal of Environmental Science, 3(2), 2217-2223.
Das, S., & Gupta, A. (2013b). Histopatological Changes in the Intestine of Indian Flying Barb (Esomus dandricus) Exposed to Organophospate Pesticide, Malathion (EC50). Global Journal of Biology, Agricultre & Health Sciences, 2(2), 90-93.
Effendi, I. (2012). Pengantar Akuakultur. Jakarta: Penerbar Swadaya.
Fujita, K., Saito, M., Vongvichith, B., Hasada, K., Boutsavath, P., Mahathilath, X., & Morioka, S. (2019). Analysis of the Nutritional Composition of Aquatic Species Toward Nutritional Improvement in a Lao PDR Rural Area. Japan Agricultural Research Quarterly: JARQ, 53(3), 191-199.
Hadiaty, R. K. (2011). Diversitas dan Kehilangan Jenis Ikan di Danau-Danau Aliran Sungai Cisadane. Jurnal Iktiologi Indonesia, 11(2), 143-157.
Hasan, V., Widodo, W. S., Faqih, A. R., Mahasri, G., Arief, M., Valen, F. S., Tamam, M. B., Yonarta, D., Pratama, F. S., & Fitriadi, R. (2020). Presence of Striped Flying Barb Esomus metallicus (Teleostei, Cyprinidae) from West Sumatra, Indonesia. Ecology, Environment and Conservation Paper, 26, 73-75.
Herjayanto, M., Aulia, I., Solahudin, E. A., Wahyuningsih, M., Ramadhan, A. B., Dewi, E. K., Agung, L. A., Wahyudin, H., Laheng, S., Ginting, J. M., Danisworo, E., & Gani, A. (2021). Performa Adaptasi Pascapengankutan Ikan Padi Oryzias javanicus dengan Kepadatan Berbeda. JAGO TOLIS: Jurnal Agrokompleks Tolis, 1(1), 1-5.
Herjayanto, M., Maulidina, A. M., Widiyawan, E. R., Prasetyo, N. A., Agung, L. A., Magfira, & Gani, A. (2019). Studi Awal Pemeliharaan Oryzias sp. Asal Pulau Tunda, Indonesia, pada Kondisi Laboratorium. Musamus Fisheries and Marine Journal, 2(1), 24-34.
Herjayanto, M., Waris, A., Suwarni, Y., Halia, M., Gani, A., Findayani, N., & Cahyani, R. (2018). Studi Habitat dan Pengangkutan Sitem Tertutup pada Ikan Rono Oryzias sarasinorum Popta, 1905 Endemik Danau Lindu Sebagai Dasar untuk Domestikasi. Jurnal Akuatika Indonesia, 3(2), 103-109.
Intaha, A. M., Saputra, Y. M., & Mulyana, M. Pengaruh Media Pembelajaran Poster dan Video Terhadap Penguasaan Keterampilan Pencak. Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(2), 145-153.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2017). Keputusan Kepala Badan Karantina dan Pengendalian Mutu, dan Kemanan Hasil Perikanan Nomor 107/KEP-BKIPM/2017 tentang Pedoman Analisis Resiko Spesies Asing Invasif. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Mitchell, A. J., Overstreet, R. M., Goodwin, A. E., Brandt, T.M. (2005). Spread of An Exotic Fish-Gill Tremetode: A Far-Reaching and Complex Problem. Fisheries, 30(8), 11–16.
Morioka, S. & Vongvichith, B. (2014). Indigenous Small Fish in Rural Areas for Sustainable Use and Management: Growth and Reproduction of Esomus metallicus in Central Lao PDR. RAP Publication. 2014/07. 108-115. Regional Symposium on "Promotion of Underutilized Indigenous Food Resources for Food Security and Nutrition in Asia and the Pacific", Khon Kaen, Thailand, 31 May-2 June 2012.
Muchlisin, Z. A. (2011). Analisis Kebijakan Introduksi Spesies Ikan Asing di Perairan Umum Daratan Provinsi Aceh. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 1(1), 79-89.
Mukhlis, Lausu, & Majid, M. (2020). Pengaruh Pemberian Pakan Buatan Berupa Tepung Ikan Sapu-Sapu (Hypostosmus sp.) Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Prosiding Seminar Nasional Pertanian Peternakan Terpadu Ke-3, Purwowerjo 14 Maret 2020, Universitas Muhammadiyah Purwowerjo. 185-191.
Neeratanaphan, L., Khamlerd, C., Chowrong, S., Intamat, S., Sriuttha, M., & Tengjaroenkul, B. (2017). Cytotoxic Assessment of Flying Barb Fish (Esomus metallicus) from a Gold Mine Area with Heavy Metal Contamination. International Journal of Environmental Studies. 74(4), 613-624.
Nirmala, K., Hadiroseyani, Y., & Widiasto, R. P. (2012). Penambahan Garam dalam Air Media yang Berisi Zeolit dan Arang Aktif pada Transportasi Tertutup Benih Ikan Gurami Osphronemus goramy Lac. Jurnal Akuakultur Indonesia, 11(2), 190-201.
Pulungan, C. P., Zakaria, I. J., Sukendi, & Mansyurdin. (2011). Deskripsi Ikan Pantau Janggut, Esomus metallicus Ahl 1924 (Cyprinidae) dari Anak Sungai Siak dan Kanal-Kanal di Provinsi Riau. Jurnal Iktiologi Indonesia, 11(2), 127-134.
Shackelton, R. T., Andriaens, T., Brundu, G., Dehnen-Schmutz, K., Estevez, R. A., Fried, J., Larson, B. M. H., Liu, S., Marchante, E., Marchante, H., Moshobane, M. C., Novoa, A., Reed, M., & Richardson, D. M. (2019). Stakeholder Engangement in the Study and Management of Invasive Alien Species. Journal Environmental Management, 229, 88-101.
Sinhaseni, P., & Tansakul, V. (1987). Pesticide Toxicity Testing Using Minnow Carp Esomus Metallicus as the Test Species. In 11. International Congress of Plant Protection, Manila (Philippines), 5-9 Oct 1987. Downloaded on 16 Mei 2021. https://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=PH8811015.
Sukron, M., Windarti, Putra, R. M. (2017). Stomach Content Analysis of Striped Flying Barb (Esomus metallicus) in the Riau University Waters. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 4(2), 1-10.
Sunarno, M. T. D, & Syamsunarno, M. B. (2015). Kombinasi Pakan Hidup Untuk Ikan Belida (Chitala lopis). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5(2), 35-40.
Syamsunarno, M. B., Maulana, M. K., & Indaryanto, F. R. (2019). Kepadatan Optimum untuk Menunjang Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) pada Transportasi Sitem Tertutup. Jurnal Biologi Tropis, 19(1), 70-78.
Syamsunarno, M. B, & Sunarno, M. T. D. (2016). Budidaya Ikan Air Tawar Ramah Lingkungan untuk Mendukung Keberlanjutan Penyediaan Ikan Bagi Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, Bandar Lampung 17 Mei 2016, Universitas Lampung. 1-16.
Tjakrawidjaja, A. H., & Subagja, J. (2009). Teknik Pengangkutan dan Pengadaptasian Ikan Tambra dari Habitat Alaminya DAS Hulu Barito Kalimantan Tengah. Di dalam: Haryono, & Rahardjo, M. F., editor. Proses Domestikasi dan Reproduksi Ikan Tambra yang Telah Langka Menuju Budidaya. Jakarta: LIPI Press. hlm. 37-49.
Tomokawa, S., Kobayashi, T., Kingsada, A., Kaneda, E., Moji, K., Nisaygnang, B., Pongvongsa, T., & Boupha, B. (2008). Surveying Factors Related to Primary School Children’s Opisthorchis viverrini Infection in Rural Central-Southern Laos-Relationship Between Children’s and Their Guardian’s Habit of Eating Raw Fish and Children’s Opisthorchis viverrini Infection. Journal of Health Science, Hiroshima University, 7, 51-58.
Utayopas, P. (2001). Fluctuating Asymmestry in the Flying Barb (Esomus metallicus), the Striped Croaking Gourami (Trichopis vittatus) and the Three-Spot Gourami (Trichogaster trichopterus) When Exposed to Insecticide Residues in the Lime Orchad. Thammasat Int. J. Sc. Tech, 6(2), 21-26.
Vidthayanon, C. (2012). Esomus metallicus. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T180828A1667156. Downloaded on 20 May 2021. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T180828A1667156.en.