Penyakit Obstruksi Usus: Atresia Duodenum

Authors

  • Yunan Prabu Jaya Anugrah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Elsa Indah Suryani Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Ni Wayan Puspa Wijaya Suryantarini Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Baiq Bunga Citra Lestari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Lania Pradiva Untari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Andi Frieskha Naurah Paradiesta Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Sandia Anggun Rahmadinna Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, Indonesia
  • Linda Silvana Sari Departemen Pediatri Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan universitas Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29303/jk.v14i1.5393

Keywords:

Atresia duodenum, Kelainan kongenital, Obstruksi usus

Abstract

Atresia duodenum adalah kondisi kongenital yang ditandai dengan tidak berkembangnya bagian duodenum, yang mengakibatkan obstruksi total lumen usus. Atresia duodenum sering terjadi bersamaan dengan penyakit-penyakit lain seperti Down’s syndrome, penyakit jantung kongenital, dan atresia-atresia organ lainnya. Mekonium/feses pertama keluar sedikit atau tidak ada, perut membengkak, dan muntah berwarna kuning kehijauan (muntah bilous) dapat menjadi kecurigaan terhadap atresia duodenum. Hal ini kemudian dikonfirmasi dengan adanya double bubble sign pada hasil pemeriksaan radiologi. Penanganan untuk atresia duodenum meliputi dekompresi, resusitasi cairan, operasi duodenoduodenostomi, dan nutrisi parenteral. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan angka mortalitas akibat atresia duodenum. Penyusunan tinjauan pustaka ini menggunakan metode pencarian data melalui sumber-sumber data seperti Pubmed, Google Scholar, dan ScienceDirect. Pencarian data menggunakan kata kunci seperti ”atresia duodenum”, ”kelainan kongenital”, dan ”obstruksi usus”.  Penelitian ini terfokus pada penyediaan informasi terkait atresia duodenum secara umum.

Downloads

Published

2025-03-30