DEFEK PENGLIHATAN WARNA: MENGENAL PERBEDAAN BUTA WARNA KONGENITAL DAN DIDAPAT

Authors

  • Ni Komang Ayu Trisnayanti Yasa
  • I Wayan Mustika Maha Putra Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Marie Yuni Andari Staf Pengajar Bagian Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jk.v11i3.4730

Keywords:

buta warna, defisiensi penglihatan warna, kongenital, didapat

Abstract

Buta warna merupakan ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan untuk membedakan warna secara jelas dalam pencahayaan normal. Insidensi buta warna bervariasi di berbagai wilayah geografis. Buta warna berkaitan dengan struktur retina yang berperan mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik untuk ditransmisikan ke sistem saraf pusat dalam proses persepsi warna. Terdapat dua teori penglihatan warna yang paling terkenal yaitu teori Young-Helmholtz dan teori proses oponen. Buta warna berdasarkan etiologinya diklasifikasikan menjadi tipe kongenital (berkaitan dengan gen tertaut kromosom X resesif) dan didapat (berkaitan dengan kondisi medis lain). Diagnosis buta warna ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan penunjang. Terdapat beragam tes yang dapat dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan diagnosis buta warna.

Downloads

Published

2022-09-30