Gangguan Fungsi Kognitif pada Pasien Chronic Kidney Disease

  • Yusika Saftari Handini Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Ilsa Hunaifi Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
Keywords: Penyakit Ginjal Kronik, Gangguan Kognitif, Hemodialisis, Sindrom Azotemia, Gangguan vaskular, Komorbid

Abstract

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan proses perjalanan penyakit dengan berbagai penyebab yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan berakhir dengan gagal ginjal. Penyebab rusaknya ginjal adalah peningkatan kadar ureum dalam tubuh yang dapat merusak semua sel termasuk sel neuron. Kerusakan sel otak yang berulang dapat mengganggu fungsi kognitif. Secara garis besar gangguan fungsi kognitif pada pasien PGK tersebut disebabkan oleh 4 faktor, yakni sindrom azotemia, hemodialisis, faktor risiko vaskular dan adanya komorbid. Sindrom azotemia terjadi karena peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah yang dapat menyebabkan Uremic encephalopathy yang merupakan proses kompleks yang berkaitan dengan menurunnya fungsi kognitif. Pasien yang menjalani hemodialisa lama menyebabkan penurunan perfusi serebral dan penurunan kecepatan aliran darah sehingga terjadi penurunan metabolisme oksigen ke otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Gangguan sistem kardiovaskular pada pasien PGK memperlihatkan adanya atrofi serebral dan lesi pada white matter yang mencerminkan kerusakan vaskular dan area iskemik serebral yang menjadi kontributor utama penurunan kognitif pada pasien PGK. Adanya komorbid seperti rendahnya kadar hemoglobin maupun albumin merupakan faktor risiko yang signifikan dalam mempengaruhi penurunan fungsi kognitif.
Published
2021-12-31